Ambisi Mobil Tiongkok Menyaingi Ferrari dan Porsche, Sanggup?

Pabrikan mobil Tiongkok, Geely berambisi bersaing dengan Ferrari dan Porsche dengan bermodalkan membeli merek Lotus.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 08 Des 2017, 15:12 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 15:12 WIB
Tiongkok Jadi Basis Produksi Global Sportcar Ikonik Inggris Ini
Mobil-mobil bermerek Lotus akan diproduksi pada manufaktur di Guangzhou, Tiongkok.

Liputan6.com, Beijing - Perusahaan mobil Tiongkok, Geely, rupanya sangat berambisius dalam mengembangkan sayapnya di industri otomotif global. Salah satunya dengan melebarkan saya dengan membeli merek mobil sport Lotus beberapa waktu lalu.

President & Chief Executive Officer Zhejiang Geely Holding Group Co, Cong Hui An menyatakan berencana mengembalikan warisan Lotus yang dikenal dengan mobil mewah dan juga terdepan dalam hal performa.

“Lotus dulu digolongkan di samping Ferrari dan Porsche. Jadi kami harus kembali ke peringkat itu lagi," ungkap An Cong Hui, seperti dilansir Carscoops, Jumat (8/12/2017).

Namun sebelum masuk kembali ke ranah mobil sport, saat ini Geely sedang merencanakan proyek besar melalui merek Lotus untuk meluncurkan sosok Sport Utility Vehicle (SUV) pertama.

Untuk membuat SUV ini, Lotus akan menggunakan platform CMA (Compact Modular Architecture) yang juga sama dikembangkan pada Volvo XC40 dan Lynk & Co 01.

Dengan platform tersebut, maka mobil Tiongkok Lotus ini akan menjadi basis terbaik yang digunakan untuk kendaraan berperfoma tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Geely dan Strategi Akuisisi Perusahaan

Dicap sebagai merek otomotif Tiongkok, kerap mendapatkan anggapan miring. Namun hal itu tak membuat Geely menyerah, mereka pun membeli beberapa merek otomotif ternama, seperti halnya Volvo, Proton hingga Lotus.

Untuk Volvo yang merupakan mobil asal Swedia, dibeli Geely pada 2010. Ketika itu Volvo dibeli dari Ford dengan mahar US$ 1,8 miliar. Di 2017, Geely kembali mencomot merek mobil asal Malaysia yaitu Proton, serta brand mobil sport asal Inggris, Lotus.

Proton harus rela berbagi kepemilikan saham dengan Geely, yang secara resmi membeli seham sebesar 49,9 persen. Sokongan dana dari Geely ini tak lain karena daya saing teknologi Proton terasa masih tergolong kurang, dan penjualan di pasar domestik sangat kecil.

Sedangkan Geely sendiri membeli secara resmi saham Lotus sebesar 51 persen pada Mei 2017 dari tangan Proton yang telah dikelola sejak 1996.

Bergabungnya Lotus dalam pangkuan Geely tak lain karena adanya harapan perusahaan mobil sport tersebut bisa kembali berkembang pesat.

Belum sampai disitu, di tahun ini Geely juga telah mengakuisisi perusahaan rintisan (start-up) Terrafugia, yang merupakan pembuat mobil terbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya