10 Ciri Malam Lailatul Qadar, Cara Meraih, dan Maknanya dalam Al-Qur’an

Malam Lailatul Qadar, malam lebih baik dari seribu bulan, memiliki ciri-ciri khusus dan cara meraih keberkahannya; yuk, ketahui selengkapnya!

oleh Laudia Tysara Diperbarui 26 Mar 2025, 12:20 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 12:20 WIB
Momentum Umat Muslim Tingkatkan Ketakwaan
Seorang pria membaca Al-Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta pada tanggal 1 Maret 2025. (BAY ISMOYO/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar, malam yang disebut lebih baik daripada seribu bulan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Qadr: 3). Ini adalah momen sakral bagi umat Islam. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an secara lengkap ke langit dunia sebelum diturunkan bertahap kepada Nabi Muhammad SAW.

Apa itu ciri malam Lailatul Qadar? Secara umum, ciri malam Lailatul Qadar meliputi suasana tenang, cahaya lembut, dan perasaan khusyuk saat beribadah. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada keterangan pasti dalam Al-Qur'an atau Hadits tentang ciri-cirinya.

Memahami ciri malam Lailatul Qadar penting bagi umat Islam karena malam ini merupakan waktu istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ampunan-Nya. Mengetahui tanda-tanda yang mungkin muncul, muslim dapat meningkatkan kesiapan spiritual dan memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah jauh lebih penting daripada sekadar mencari tanda-tanda fisik malam Lailatul Qadar.

Banyak hadits dan riwayat yang membahas tentang keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Namun, perlu diingat bahwa waktu pasti malam tersebut hanya diketahui oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, fokus utama setiap muslim adalah meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, dan 29), dengan harapan mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (26/3/2025).

Promosi 1

Ciri Malam Lailatul Qadar

Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
Adapun rangkaian qiyamul lail tersebut adalah pembacaan Alquran, tausiah, salat tasbih 4 rakaat, salat tahajud 8 rakaat, salat witir 3 rakaat, serta doa dan muhasabah. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber seperti baznas.go.id dan mui.or.id, beberapa ciri malam Lailatul Qadar yang sering dikaitkan berdasarkan riwayat dan pengalaman umat Islam adalah:

  1. Suasana yang tenang dan damai: Malam terasa lebih hening dari biasanya, dengan suara binatang malam yang lebih sedikit terdengar. Udara terasa sejuk dan nyaman, tidak panas maupun dingin. Malam Lailatul Qadar diyakini sebagai malam yang penuh ketenangan dan kedamaian, memberikan suasana kondusif untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Rasulullah SAW bersabda, 'Lailatul Qadar adalah malam yang tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin. Esok paginya, matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah.' (Hadits hasan, dikutip dari buku Seri Fiqih Kehidupan oleh Ahmad Sarwat).

    Ketenangan ini bukan hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Banyak yang merasakan kedamaian hati yang luar biasa pada malam ini, ibadah terasa lebih khusyuk dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini sejalan dengan anjuran untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan doa, bukan pada pencarian tanda-tanda fisiknya.

  2. Cahaya matahari yang lembut: Pada pagi harinya, matahari terbit dengan cahaya yang lembut, tidak menyilaukan, dan berwarna putih kemerahan.

    Hadits dari Ubay bin Ka’ab menyebutkan, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762). Ini merupakan salah satu tanda yang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar, meskipun tidak selalu terjadi.

    Cahaya matahari yang lembut ini melambangkan kedamaian dan ketenangan yang dirasakan setelah menjalani malam penuh ibadah. Ini juga bisa diartikan sebagai simbol rahmat dan keberkahan Allah SWT yang meliputi bumi pada pagi harinya.

  3. Hati terasa tenang dan nyaman: Mereka yang beribadah pada malam ini merasakan ketenangan batin yang luar biasa, kedekatan dengan Allah SWT, dan kemudahan dalam berdoa.

    Ketenangan hati ini merupakan indikasi spiritual yang menunjukkan keberkahan malam Lailatul Qadar. Ini merupakan pengalaman batin yang sulit dijelaskan secara ilmiah, tetapi dirasakan oleh banyak orang yang beribadah dengan khusyuk.

    Perasaan tenang dan nyaman ini menunjukkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Doa-doa yang dipanjatkan pada malam ini diyakini lebih mudah dikabulkan karena hati yang khusyuk dan penuh keimanan.

  4. Doa yang dikabulkan: Doa-doa yang dipanjatkan pada malam ini memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Keutamaan malam Lailatul Qadar terletak pada kemudahan dalam mengabulkan doa. Ini merupakan anugerah dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas dan khusyuk.

    Kepercayaan ini didasari pada keyakinan bahwa Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, selalu mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, memperbanyak doa pada malam ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

  5. Khusyuk dalam ibadah: Ibadah terasa lebih ringan dan nikmat, dipenuhi dengan keikhlasan dan kekhusyukan. Khusyuk dalam ibadah merupakan salah satu tanda spiritual yang menunjukkan keberkahan malam Lailatul Qadar. Ibadah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT.

    Khusyuk dalam ibadah tidak hanya sekedar menjalankan ritual, tetapi juga melibatkan hati dan jiwa. Dengan khusyuk, kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan merasakan kedamaian batin yang mendalam.

Ciri Malam Lailatul Qadar Selanjutnya

Umat Muslim Palestina Berburu Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim Palestina berdoa selama malam Lailatul Qadar di depan Masjid Kubah Batu, di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Rabu (27/4/2022). Lailatul Qadar ditandai pada hari ke 27 bulan suci Ramadhan dan diperingati sebagai malam Nabi Muhammad menerima wahyu pertama Al-Qur'an.  (AP Photo/Mahmoud Illean)... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri lainnya:

  1. Peningkatan keimanan: Malam ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang. Malam Lailatul Qadar memberikan kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui ibadah dan refleksi diri. Perasaan dekat dengan Allah SWT dapat memperkuat keimanan dan mendorong untuk senantiasa berbuat baik.

    Peningkatan keimanan ini dapat terlihat dari perubahan perilaku dan sikap seseorang menjadi lebih baik setelah melewati malam Lailatul Qadar. Hal ini menunjukkan bahwa malam tersebut memberikan dampak positif bagi spiritualitas seseorang.

  2. Keberkahan dalam hidup: Mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qadar sering merasakan keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan. Keberkahan ini dapat berupa kemudahan dalam urusan duniawi maupun peningkatan spiritualitas. Ini merupakan anugerah dari Allah SWT sebagai balasan atas keikhlasan dan kesungguhan dalam beribadah.

    Keberkahan ini bukan hanya berupa materi, tetapi juga dapat berupa kesehatan, keluarga yang harmonis, dan rezeki yang halal. Semua ini merupakan manifestasi dari rahmat dan karunia Allah SWT.

  3. Tidak ada badai atau hujan deras: Cuaca cenderung cerah dan tenang. Meskipun tidak selalu terjadi, cuaca yang cerah dan tenang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar. Ini menunjukkan suasana yang kondusif untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Cuaca yang tenang dan cerah ini dapat diartikan sebagai simbol kedamaian dan ketentraman yang meliputi bumi pada malam Lailatul Qadar. Ini juga dapat memberikan suasana yang nyaman untuk beribadah sepanjang malam.

  4. Bintang-bintang terlihat lebih jelas: Cahaya bintang tampak lebih terang dan lembut. Ini merupakan salah satu tanda alam yang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar. Cahaya bintang yang lebih terang dapat diartikan sebagai simbol cahaya hidayah dan petunjuk dari Allah SWT.

    Meskipun tidak selalu terjadi, cahaya bintang yang lebih terang dapat memberikan kesan keindahan dan keagungan ciptaan Allah SWT. Ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan keimanan saat beribadah.

  5. Merasakan kedamaian dan ketenangan hati: Hati terasa ringan, jauh dari rasa gelisah dan khawatir. Kedamaian dan ketenangan hati merupakan tanda spiritual yang menunjukkan keberkahan malam Lailatul Qadar. Ini merupakan perasaan batin yang menunjukkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT.

    Kedamaian hati ini dapat memberikan ketenangan dan kedamaian batin yang mendalam. Ini memungkinkan kita untuk lebih fokus dalam beribadah dan merenungkan makna kehidupan.

Cara Meraih Berkah Malam Lailatul Qadar

Melihat Muslim Palestina Berdoa Saat Malam Lailatul Qadar
Muslim Palestina menjalani ibadah salat saat memburu malam Lailatul Qadar di luar Kubah Batu (Dome of the Rock) di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (8/5/2021). (AFP/Ahmad Gharabli)... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber, seperti buku Tanya Jawab Islam Piss KTB karya Tim Dakwah Pesantren dan buku Manajemen Diri Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat oleh Tobari, berikut beberapa cara untuk meraih Lailatul Qadar:

  1. Itikaf: Berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itikaf merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil. Dengan itikaf, kita dapat fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Itikaf di masjid memberikan suasana yang khusyuk dan tenang untuk beribadah. Ini membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.

  2. Shalat malam (Qiyamul Lail): Mendirikan shalat sunnah sepanjang malam. Shalat malam merupakan amalan yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar.

    Rasulullah SAW bersabda: 'Wajib atas kalian untuk melakukan qiyamul lail (mendirikan salat malam), karena itu adalah kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum kalian. Qiyamul lail mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkan dari dosa, menghapus dosa-dosa, dan menghindarkan penyakit dari tubuh.' (HR. Tirmidzi).

    Shalat malam membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah. Ini juga merupakan bentuk ketaatan dan keikhlasan kepada Allah SWT.

  3. Membaca Al-Qur'an: Membaca, tadabbur (merenungkan), dan mengamalkan isi Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Ini juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memahami firman-Nya.

    Tadabbur Al-Qur'an membantu kita untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an. Ini dapat memberikan hikmah dan petunjuk dalam kehidupan kita.

  4. Berzikir dan berdoa: Memperbanyak zikir dan doa, terutama doa istighfar (memohon ampun). Berzikir dan berdoa merupakan amalan yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Dengan berzikir, kita dapat mengingat dan menyebut nama Allah SWT, sementara dengan berdoa, kita dapat memohon kepada-Nya.

    Istighfar merupakan doa memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Ini merupakan amalan yang sangat penting untuk membersihkan diri dari dosa dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

  5. Bersedekah: Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, termasuk di malam Lailatul Qadar. Bersedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan keimanan.

    Bersedekah juga merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama dan menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ini dapat meningkatkan keikhlasan dan ketaqwaan kita.

Makna Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an

FOTO: Berburu Malam Lailatul Qadar Sambil Itikaf di Masjid
Warga berdiam diri atau beritikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber, seperti Al-Qur'an dan berbagai tafsir, Lailatul Qadar memiliki makna yang sangat dalam. Lailatul Qadar, yang berarti 'Malam Kemuliaan' atau 'Malam Takdir,' adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam.

Al-Qur'an menyebutnya lebih baik daripada seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3), menunjukkan keutamaannya yang luar biasa. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an secara keseluruhan ke langit dunia (Baitul Izzah), kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun.

Selain itu, malam ini juga merupakan waktu di mana takdir dan ketentuan Allah SWT untuk tahun berikutnya ditetapkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya malam Lailatul Qadar sebagai momen penentuan takdir dan rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah pada malam ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

Makna Lailatul Qadar juga dapat diartikan sebagai malam di mana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat kepada hamba-Nya yang bertobat dan beribadah dengan ikhlas. Ini merupakan kesempatan emas untuk membersihkan diri dari dosa dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Dalam hal ini, mencari malam Lailatul Qadar bukan hanya sekadar mencari waktu tertentu, tetapi juga merupakan upaya untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, memahami makna Lailatul Qadar sangat penting untuk meningkatkan kualitas ibadah dan spiritualitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya