BMW Bakal Sematkan Sistem Kontrol Traksi Terbaru, Secanggih Apa?

BMW akan memperkenalkan semua model baru dengan sistem kontrol traksi yang disempurnakan.

oleh Yurike Budiman diperbarui 04 Jan 2018, 14:09 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 14:09 WIB
BMW i3s
BMW i3s (autoblog)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik dikenal sebagai mobil yang memiliki torsi sangat melimpah pada semua putaran. Torsi tersebut bahkan mengalahkan torsi yang dimiliki oleh mesin diesel. Untuk menjinakkan torsi tersebut, dibutuhkan sistem kontrol traksi yang lebih canggih.

Saat pertama kali diperkenalkan dua bulan lalu, BMW i3s mengadopsi sistem kontrol traksi canggih yang sanggup menjinakkan motor elektrik bertenaga 184 Tk dengan torsi puncak 270 Nm yang tersedia di semua putaran. 

Sistem kontrol traksi tersebut bekerja sangat cepat dibanding sistem kontrol traksi terdahulu. Salah satu faktor yang mendukung adalah penghitungan di dalam powertrain.

Rencananya, BMW akan mengadopsi sistem kontrol traksi ini pada semua model terbarunya. Termasuk model-model dari Mini.

Peter Langen, Head of Chassis Development at BMW menjelaskan, kendaraan tersebut menuntut sistem stabilitas yang lebih baik, karena motor elektrik memiliki torsi yang sangat tinggi dengan respons yang sangat cepat.

"Dengan torsi tinggi, seketika setiap gerakan pedal gas, motor listrik sudah membuat tuntutan lebih pada sistem stabilitas berkendara daripada tenaga konvensional," ujarnya yang dilansir dari BMWblog.

BMW mengatakan, sistem ini meningkatkan traksi dan stabilitas ketika macet, dalam cuaca buruk, dan saat pemulihan tenaga setelah pengereman. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menikmati BMW X5 Hybrid, Mobil Ramah Lingkungan yang Menyenangkan

BMX X5 Hybrid
BMW X5 Hybrid belum dijual di Indonesia (Amal/Liputan6.com)

BMW X5 generasi ketiga pertama kali diperkenalkan oleh BMW Group pada medio April 2015 lalu. Untuk versi hybrid-nya, yaitu BMW X5 xDrive40e M Sport atau X5 Hybrid dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2016.

Meskipun BMW Indonesia belum ada rencana untuk menjual varian hybrid di Indonesia, Liputan6.com berkesempatan untuk menguji kendaraan yang dikategorikan sebagai SAV atau Sports Activity Vehicle ini. SAV sendiri menggabungkan keandalan di jalanan offroad dengan pengendaraan onroad yang nyaman dan agresif.

 

 

BMW X5 Hybrid dikategorikan sebagai plug-in hybrid. Artinya, untuk mengisi baterai bisa menggunakan charger eksternal. Lama pengisian dengan portable charger memakan waktu kurang lebih 6-8 jam untuk mengisi dari kondisi kosong hingga penuh.

 

Mengadopsi Dua Mesin

Mesin BMW X5 Hybrid
Mesin BMW X5 Hybrid (Amal/Liputan6.com)

X5 Hybrid mengadopsi mesin ganda, mesin konvesional berkapasitas 2,0 liter TwinPower Turbo bertenaga 245 Tk dengan torsi puncak 350 Nm. Motor elektriknya menghasilkan daya 113 Tk dengan torsi puncak 250 Nm. Saat keduanya bekerja sama, tenaga kombinasi mencapai 313 Tk dengan torsi puncak 450 Nm.

Tenaga dari mesin disalurkan ke semua roda melalui transmisi steptronic otomatis 8-percepatan. Kombinasi tersebut menghasilkan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 6,8 detik. Motor elektriknya sanggup berlari hingga kecepatan 120 km/jam dengan jarak tempuh 31 km.

Dari luar, Anda dapat dengan mudah mengenali mobil ini berasal dari keluarga BMW. Bagaimana tidak, ciri khas BMW kidney grille dengan kombinasi twin circular headlights dan foglamp dapat mudah dikenali dari wajahnya.

Garis kontur berbentuk X pada bagian bumper, menegaskan kendaraan ini bagian dari keluarga BMW X-Series. Perbedaan jelas terletak pada socket untuk pengisian baterai yang terletak di bagian depan kiri mobil.

Baca selengkapnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya