Tidak Semua Komunitas Mobil Mewah Penunggak Pajak, Ini Buktinya

"Jangan digeneralisasi bahwa semua (pemilik mobil mewah) atau komunitas itu tidak taat (bayar pajak),"

oleh Herdi Muhardi diperbarui 29 Jan 2018, 02:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2018, 02:30 WIB
McLaren
McLaren Club Indonesia Java Urban Drive 2017 (McLaren)

Liputan6.com, Jakarta - Pertengahan Januari 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuat heboh. Hal ini terkait pengumuman daftar mobil mewah di Jakarta dengan nilai jual kendaraan bermotor (NKJB) di atas Rp 1 miliar belum melakukan pembayaran pajak per 31 Desember 2017.

Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mencatat kendaraan bermotor atas nama pribadi sebesar total 744 unit dan 549 mobil atas nama badan. Secara keseluruhan dengan NJKB mencapai Rp 1,2 triliun.

Adapun pemilik kendaraan yang menunggak pajak secara pribadi sebesar Rp 26,1 miliar, serta atas nama badan Rp 18,8 miliar. Secara total, tunggakan pajak mobil mewah senilai Rp 44,9 miliar.

Ternyata dari sekian merek mobil mewah yang belum membayar pajak, ada salah satu merek yang tak muncul dalam daftar buruan BPRD, yaitu Mclaren.

Hal ini lantaran merek mobil asal Inggris ini tergolong mewah. McLaren juga dikenal sebagai pabrikan otomotif yang menjual beragam mobil bergaya sport dengan banderol fantastis atau lebih dari Rp 1 miliar.

Menanggapi hal tersebut, General Manager Sales and Marketing Mclaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi ikut angkat bicara. Kata dia, konsumen McLaren taat membayar pajak.

“Kemaren saya sudah liat (daftar yang telat membayar pajak) dari kita semua (pengguna McLaran) engga ada. Menurut saya, itu hanya lalai, sebagian lupa. Jadi jangan digeneralisasi bahwa semua (pemilik mobil mewah) atau komunitas itu tidak taat (bayar pajak),” ucap Irmawan kepada wartawan saat perkenalan McLaren  570S Spider di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (27/1/2018).

Irmawan mengatakan, dirinya bukan membela pemilik mobil mewah yang tidak membayar pajak. Sebaliknya, dia memperkirakan apa yang terjadi kemungkinan karena sang pemilik sibuk dengan urusan bisnis, baik di dalam maupun luar negeri.

 


Pengaruhi Brand Mobil Mewah

McLaren 720S
McLaren 720S masuk Indonesia dengan berbagai pajak yang tinggi. (Herdi Muhardi)

Konsumen yang tidak membayar pajak diakui bos McLaren Jakarta tidak seluruhnya. Bahkan kata dia, hal ini tak mempengaruhi citra brand bersangkutan.

“Karena ini personal, dari diri sendiri dan tidak secara keseluruhan,” ujarnya.

Irmawan sendiri menyatakan, bahwa dirinya selalu  menghimbau, agar konsumen pemilik McLaren taat membayar pajak.

“Tidak hanya bayar pajak. Tapi juga kami menghimbau taati peraturan lalu lintas seperti pengendara lain, karena semua orang punya hak menggunakan jalan raya,” jelasnya.

“Karena kita memang selalu mendukung program pemerintah,” tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya