Keren, Honda Beat Ini Disulap Jadi Motor Listrik

Ternyata, motor konvensional bisa disulap menjadi motor listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2018, 02:33 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 02:33 WIB
Honda Beat Listrik
Honda Beat Listrik (Facebook: Hedy Hartono)

Liputan6.com, Jakarta Motor listrik bukanlah hal yang baru lagi di Indonesia. Salah satu produk yang bisa dibeli langsung adalah Viar Q1. Namun, untuk menikmati motor listrik ternyata ada cara lain, yaitu memodifikasi motor konvensional.

Berkaitan dengan kendaraan bertenaga listrik ini, ada berita mencengangkan dari tanah air. Melalui akun Facebooknya, seorang netizen bernama Hedy Hartono mengklaim bisa mengubah motor berbahan bakar minyak, jadi bertenaga listrik dalam waktu singkat.

Proses modifikasi dilakukan hanya dalam waktu 24 hari saja. Kemarin, Selasa, 6 Maret 2018 motor listrik buatan Hedy sudah bisa diuji coba.

"Belajar merakit motor listrik. Kita start tanggal 9 Februari 2018. Alhamdulillah hari ini tanggal 6 Maret 2018 kita test run," tulis Hedy dalam postingan akun Facebooknya.

Menurut Hedy, dia sengaja membeli sepeda motor Honda Beat. Kemudian bagian mesinnya langsung dibongkar. Ada beberapa komponen yang diganti, dan dimodifikasi. Dia mengklaim motornya sudah bisa dites.

"Mudah-mudahan akhirnya kita bisa buat sepeda motor listrik dalam negeri beneran," tutur dia.

Modifikasi motor bahan bakar minyak jadi listrik, buatan Hedy ini belum diketahui apakah nantinya bisa digunakan di jalan raya atau tidak.

Biasanya, dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) jelas tertera jenis bahan bakar apa yang digunakan untuk kendaraan tersebut. Tentunya, secara logika apabila motor tersebut dimodifikasi dari bahan bakar minyak jadi motor listrik, harus melakukan perubahan data di STNK.
 
Penulis : Rohimat Nurbaya
Sumber : Otosia.com

Rentan Banjir, Yamaha Masih Ragu Jual Motor Listrik

Motor Listrik Yamaha E-Vino
Yamaha memperkenalkan motor listrik E-Vino.(Arief/Liputan6.com)

Kehadiran motor listrik di Tanah Air sudah semakin berkembang dengan cepat. Banyak pabrikan atau merek yang mulai unjuk gigi, menghadirkan motor ramah lingkungan tersebut di pasar Indonesia.

Dimulai dengan Viar yang menghadirkan Q1, dan menyusul Gesits awal tahun. Kedua trigger tersebut sepertinya menggoyahkan hasrat dua pabrikan besar roda dua asal Jepang, Honda dan Yamaha. Jika Honda bakal membawa PCX listrik tahun depan, berbeda dengan Yamaha yang baru mulai menguji motor listriknya, dengan menghadirkan E-Vino yang sudah dipasarkan di Jepang dan Taiwan.

 

 

Dijelaskan Wakil Presiden Eksekutif PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Dyonisius Beti, pihaknya memang tidak langsung menjual motor ini di Tanah Air. Meskipun, secara manufacturing, pabrikan berlambang garpu tala ini sudah cukup siap.

"Kami sudah produksi Fino di Indonesia, menjadi kendaraan listrik tidak sulit dari sisi teknologi dan manufacturing. Tetapi kami tidak berani gegabah untuk menjual langsung ke pasar," jelas Dyon di sela-sela perkenalan Yamaha E-Vino di Elite Club Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2017).

Lanjut Dyon, bagi Yamaha memang semua tertarik kendaraan listrik, dan pabrikan asal Negeri Matahari Terbit ini sangat memperhatikan generasi terbaru dan masa depan. Tidak hanya penjualan, lalu mendapatkan keuntungan, tapi dampak dari pemasaran juga harus diperhatikan.

"Jual gampang, tapi bagaimana tentang perpindahan konsumen dari bensin ke listrik, dan efek di masyarakat. Kendaraan listrik itu tidak mudah, di negara lain tidak banjir, di Indonesia banyak banjir. Musim hujan pun banjir dilewati. Tapi motor ini berbeda, motor bensin lewat paling mogok, kalau motor bisa nyetrum, dan ini cukup berbahaya," tambahnya.

Selain itu, keselamatan kedua yang harus diperhatikan merupakan budaya berkendara motor di Indonesia. Banyak pemotor yang berkendara tidak sesuai aturan, dan motor listrik ini tidak ada suaranya, jadi lebih berisiko.

"Kalau di Indonesia, motor yang tidak ada suaranya banyak sekali kecelakaan, jadi faktor ini juga Yamaha pertimbangkan dengan matang, di mana culture berkendara di Indonesia berbeda dengan Jepang, ataupun negara Eropa yang sangat taat peraturan," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya