Tak Lagi Repot , Smartphone Siap Gantikan Anak Kunci Mobil

Perusahaan Car Connectivity Consorium (CCC) telah merilis Digital Key 1.0, yaitu sebuah kunci digital yang dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 22 Jun 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 19:30 WIB
BMW Connected Plus 7
fitur BMW Connected Plus 7. (www.parkers.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri fungsi dari telepon pintar atau smartphone saat ini sangat beragam. Bahkan sebuah perusahaan gabungan antara otomotif dan teknologi mendirikan The Car Connectivity Consorium (CCC).

Dilansir Carscoops, Jumat (22/6/2018). Perusahaan ini telah merilis Digital Key 1.0, yaitu sebuah kunci digital yang dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.

Dengan Digital Key 1.0, maka pemilik mobil tak perlu menggunakan anak kunci. Sebaliknya dengan hanya menggunakan smartphone mereka bisa membuka pintu, menyalakan mesin dan berbagai akses lainnya pada mobil.

Untuk menggunakan Digital Key 1.0, maka hal itu tergantung pada teknologi Near Field Communication (NFC) dan dipastikan memiliki tingkat keamanan state-of-the-art tertinggi.

Meskipun ini baru proyek pertama, namun CCC mengklaim permintaan Digital Key 1.0 sudah meluas dan dilirik pada pabrikan mobil termasuk perusahaan ponsel.

Oleh karena itu CCC juga bekerja sama mengembangkan produknya itu dengan sejumlah raksasa teknologi, seperti Apple, LG, Panasonic, Samsung dan Qualcomm. Mereka juga bergabung dengan Audi, BMW, General Motors, Hyundai dan Volkswagen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

20151109-Gadget James Bond
Smartphone pengendali mobil gadget James Bond (Istimewa)

CCC tak menampik, jika proyek pertama berjalan mulus, maka akan ada Digital Key 2.0 di awal tahun depan.

Dengan banyaknya perusahaan yang ikut dalam proyek ini, hal ini memungkinkan dalam penggunaan dan mengaksesnya bisa dilakukan berbagai merek kendaraan serta bermacam-macam jenis smartphone.

Selain itu, penggunaan teknologi secara luas dipercaya dapat membantu menurunkan biaya produksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya