Liputan6.com, Jakarta - Seperti halnya darah pada manusia, oli memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kinerja mesin kendaraan. Secara umum, fungsi oli sebagai bantalan untuk meredam gesekan antara satu komponen dengan komponen lainnya, mendinginkan mesin, melindungi mesin dari serangan karat, dan mendukung performa mesin.
Fungsi cairan fluida ini berlaku untuk semua jenis mesin, seperti disebutkan pada laman Suzuki Indonesia. Namun demikian, secara khusus tiap mesin membutuhkan spesifikasi oli yang berbeda sesuai dengan jenis mesin dan kekentalan olinya.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, bagaimana jika pemakaian oli tak sesuai dengan jenis mesin?
Untuk memilih oli, coba lihat tingkat kekentalannya. Sebab, jika oli terlalu kental, mesin akan sulit bergerak hingga performanya akan cenderung loyo. Sementara jika terlalu encer bisa menyebabkan banyak masalah bagi mesin.
Efeknya jika oli tak sesuai, yang paling ringan adalah mesin akan terdengar 'ngelitik' atau biasa disebut engine knocking. Efek selanjutnya, mesin akan mudah panas atau mengalami overheat, performa yang mulai terganggu, dan mesin tidak mau jalan (mogok) karena overheat.
Kondisi terparahnya adalah, mobil bisa berada pada kondisi stress engine yang bisa menyebabkan blok mesin pecah atau bocor.
Maka, solusi untuk hal ini, Anda perlu untuk menggunakan oli yang telah dianjurkan oleh pabrikan. Sehingga bisa terhindar dari permasalahan salah dalam penggunaan oli.
Sumber : Otosia.com
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Oli Berkurang Padahal Mobil Sehat, Apa Penyebabnya?
Penggunaan oli di kendaraan memang bisa berkurang karena beberapa faktor, seperti menguap akibat panas terus menerus. Lalu, bisa juga karena kebocoran pada sektor mesin.
Dijelaskan Retail Division Head Astra Otoparts, Indra Nugraha Wisuda, penguapan karena spesifikasi kendaraan dan oli tidak benar. Artinya, mobil yang seharusnya menggunakan oli yang kental (SAE tinggi) tapi menggunakan yang encer (SAE rendah).
BACA JUGA
"Dengan begitu, oli akan cepat berkurang karena penguapannya lebih cepat oli yang encer. Terlebih lagi, dengan mobil yang memiliki performa (kapasitas mesin) besar," jelas Indra saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lanjut Indra, penguapan tersebut karena daya gesek piston untuk mobil berkapasitas besar lebih cepat. Lalu, gear ratio untuk mobil dengan mesin berkapasitas besar juga lebih padat, makanya harus menggunakan oli dengan SAE tinggi.
"Solusinya, ditambah boleh tapi ada batasannya juga. Oli yang encer memang lebih cepat menguap," tegasnya.
Jadi, pria ramah ini juga menyarankan kalau mobil dengan produksi lama (mobil tua), jangan menggunakan oli yang encer. Selain itu, perhatikan juga spesifikasi yang memang sesuai dengan kendaraan kesayangan.
"kalau oli makin habis, tentu saja jadi tidak bagus. Mesin jadi lebih cepat panas, dan pengaruh ke performa mesin," pungkasnya.
Advertisement