Menyongsong Regulasi LCEV, Suzuki Punya Teknologi Apa?

Salah satu contohnya, seperti yang sudah diluncurkan dan memang tidak begitu sukses di pasar Tanah Air, yaitu Suzuki Ertiga Diesel.

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Okt 2018, 19:01 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 19:01 WIB
Suzuki
Maruti Suzuki India menguji 50 prototipe Wagon R listrik. (Autocar India)

Liputan6.com, Jakarta - Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) kendaraan listrik telah selesai dikaji di Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Selanjutnya, draft tersebut diserahkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk dikoordinasikan dan dimintai persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Nantinya, setelah Perpres tersebut selesai, dan regulasi terkait kendaraan hybrid, listrik dan energi terbarukan keluar, dipercaya bakal mendorong pasar mobil atau motor ramah lingkungan di Tanah Air.

Dijelaskan Seiji Itayama, Presiden Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), terkait mobil listrik atau hybrid, pihaknya masih menunggu keputusan akhir pemerintah. Meskipun begitu, saat ini pabrikan berlambang huruf S tersebut sudah memiliki beberapa ide terkait mobil ramah lingkungan.

"Ada beberapa ide, seperti kendaraan dengan berpatokan kepada CO2 atau konsumsi bahan bakar. Saat ini, sedang kita studi, dan kita tunggu keputusan pemerintah untuk kemudian kita tentukan model dan produksi," jelas Itayama di sela-sela ceremony ekspor untuk all new Ertiga dan Nex II di pabrik Suzuki, Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

Melanjutkan pernyataan sang Presdir, Donny Saputra, Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki beberapa teknologi mobil ramah lingkungan. Salah satu contohnya, seperti yang sudah diluncurkan dan memang tidak begitu sukses di pasar Tanah Air, yaitu Suzuki Ertiga Diesel.

"Jangan salah, sebelum ada regulasi dan draft kami sudah luncurkan Ertiga diesel hybrid sebagai pembelajaran. Kami melihat, kendaraan low carbon emission vehicle (LCEV) bagus, ada isu terkait lingkungan, energi terbarukan, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan sebagainya," jelas Donny di tempat yang sama.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Namun, meskipun begitu, Donny tetap menunggu petunjuk teknis secara detail untuk LCEV ini. Selanjutnya, baru menentukan model ramah lingkungan apa yang cocok untuk diimplementasikan di Indonesia.

"Kita punya banyak kandidat, kita punya mild hybrid, strong hybrid (Swift hybrid), dan yang ketiga listrik murni di Wagon R yang dites di India. Semuanya bisa kita aplikasikan ke model apa saja. Tapi, dilihat dari pangsa pasar, yang besar tentu saja mobil tiga baris dan berbanderol di bawah Rp 250 juta," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya