Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018 yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, 31 Oktober- 4 November 2018, jadi wadah bagi pelaku otomotif roda dua di Tanah Air untuk saling memamerkan produknya.
Namun, demikian ternyata hal itu tak dimanfaatkan merek motor listrik buatan Indonesia yaitu Gesits.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ketua Umum AISI periode 2017 – 2020, Johannes Loman, panitia IMOS 2018 mengundang seluruh pelaku industri sepeda motor roda dua untuk hadir di hajatan dua tahunan ini.
“Tapi, ada yang ikut dan tidak dari masing-masing,” kata Loman saat ditemui di acara IMOS 2018.
Loman sendiri tak ambil pusing perihal Gesits yang kabarnya tak ingin bergabung dalam anggota Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI) yang saat ini dihuni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS.
“Saya tidak dengar (Gesits tidak mau AISI) Kita welcome dan memang saat ini AISI itu yang bisa jadi anggota itu punya industry (di Indonesia),” jelas Loman.
Tak Kunjung Rilis, Motor Listrik Gesits Malah Dilirik Negara Lain
Peluncuran motor listrik Gesits telah mengalami penundaan beberapa kali. Awalnya motor listrik karya anak bangsa ini direncanakan rilis pada 17 Agustus 2018. Namun karena suatu hal peluncuran urung dilakukan.
Disampaikan CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah, motor listrik hasil kolaborasi BUMN dengan akedemisi ini sebenarnya siap dirilis hanya saja tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melepasnya.
"Sebenarnya semua sudah siap, cuma kami sedang mencari momentum yang tepat (untuk diluncurkan),” terang pria yang akrab disapa Memet itu di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Meski tak kunjung melantai di pasar nasional, motor listrik ini ternyata sudah dilirik negara lain. "Cita-cita kami kan tidak cuma untuk lokal tapi juga ekspor. Gesits sudah dilirik sama tiga (3) negara luar. Dua negara Asia dan Eropa," kata Memet.
Sekadar informasi, produksi motor listrik Gesits didukung oleh sejumlah perusahaan lokal, seperti Wika, Pindad, Pertamina, Telkomsel, PT LEN serta beberapa akedemisi di antaranya Universitas Negeri Surakarta (UNS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Advertisement