Liputan6.com, Jakarta - Panther sebagai model multi purpose vehicle (MPV) milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sempat menjadi pesaing berat mobil keluarga PT Toyota Astra Motor (TAM), Innova. Namun saat ini, model tersebut seperti hidup segan mati tak mau, karena penjualannya yang terus menurun.
Dijelaskan GM Sales Division PT IAMI, Yohanes Pratama, memang pihak Isuzu tengah melakukan studi terkait Panther. Tidak hanya soal pembaharuan desain dan fitur, tapi juga mesin apa yang bakal digunakan untuk generasi baru mobil yang terkenal dengan jargon Rajanya Diesel ini.
Baca Juga
"Isuzu Panther memang perlu refreshment. Kita masih studi bersama prinsipal Jepang, dan sekarang peminatnya (Isuzu Panther) masih banyak," jelas Yohannes di acara workshop wartawan industri PT Astra International Tbk (AI), di FX, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Advertisement
Lanjut Yohannes, untuk mesin Isuzu Panther sendiri memang sudah ada beberapa pilihan mesin yang sudah didaftarkan. Terlebih, mesin ini dipilihan untuk menghadapi peraturan Euro4 untuk mesin diesel yang bakal berlaku mulai 2021.
"Nanti kita lihat, bagaimana efektifitasnya, menghasilkan power berapa, dan sampai menghasilkan efisiensi bahan bakar berapa. Karena, sebenarnya bagi konsumen, Euro2, Euro3, atau Euro4 tidak ada artinya. Tapi bagaimana bisa produk baru bisa seefisien baru dengan harga yang tidak kenaikan," tegasnya.
Untuk diketahui, penjualan Panther memang mengalami penurunan sepanjang Januari hingga Oktober 2018, yang terjual hanya 1.819 unit atau turun 13,8 persen dari penjualan periode yang sama di tahun lalu, sebesar 2.111 unit.