Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar ruas tol saat ini telah menerapkan sistem pembayaran nontunai atau sebutan bekennya E-Toll.
Sistem ini diterapkan untuk mempercepat transaksi sehingga dapat meminimalisir antrean di Gerbang Tol. Selain itu, dengan diterapkannya sistem ini, Anda tidak lagi menerima recehan kembalian uang tol.
Advertisement
Baca Juga
Karena penerapan sistem ini masih tergolong baru, ada beberapa masyarakat pengguna jalan tol yang masih belum terbiasa dengan sistem ini.
Contohnya adalah pengemudi truk yang satu ini. Dikutip dari akun Instagram @dramaojol.id, pengemudi truk tersebut melakukan tapping E-Toll tidak pada tempatnya.
Bukannya di mesin tapping yang berwarna biru, ia malah menempelkan kartunya pada kamera CCTV. Lucunya, ia melakukan hal tersebut berulang-ulang karena palang pintu tak kunjung terangkat.
Melihat sopir truk yang kebingungan, seorang petugas keamanan menghampiri dan memberi tahu jika sopir tersebut salah tempat.
Dengan menahan tawa, petugas tersebut membantu melakukan tapping E-Toll hingga palang terangkat dan meninggalkannya sembari tertawa.
Modus Baru, Pinjam E-Toll Card lalu Kabur
Penggunaan uang elektronik (e-Money) di jalan bebas hambatan atau tol mulai diterapkan pada pertengahan Oktober 2017. Meski begitu, berbagai peristiwa terjadi pasca penerapan kartu yang disebut E-Toll tersebut, mulai dari pengemudi ngotot tetap menggunakan uang tunai, hingga mesin E-Toll mengalami masalah.
Namun, penggunaan uang elektronik juga ternyata dapat mengundang aksi kejahatan. Tak terkecuali di jalur bebas hambatan.
BACA JUGA
Tak percaya? Hal itu dialami seorang warganet dengan nama Runny Belle yang membagi pengalamannya ke akun Instagram pribadinya @runnybelle
Cerita tersebut diawali kala Runny Belle dan sang suami, pada 15 Oktober 2017 hendak pulang ke rumahnya melalui Jakarta setelah melakukan perjalanan dari Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Saat masuk gerbang tol Jakarta Outer Ring Road, Runny Belle ikut antri di pintu masuk GTO. Namun saat itu, ada seorang pengendara mobil Honda Freed dengan pelat nomor B 1339 SKD keluar dan mengetuk kaca.
Ternyata, dia ingin melakukan tapping menggunakan E-Toll, tapi saldo yang dimilikinya sudah habis. Alhasil, dia meminjam kartu E-Toll Runny Belle dan membayar langsung kepadanya.
"Harusnya, normalnya kan si penumpang itu setelah pinjam, nge-tap, terus balikin lagi dong yaa. Eh tiba-tiba habis mobil yang pinjem e-money gue nge-tap di GTO, tuh mobil langsung gas poll,” ungkap Runny Belle.
Tak pelak suami Runny Belle yang akhirnya meminjam dan membayar E-Toll milik mobil di belakangnya. Dia pun langsung tancap gas dan aksi kejar-kejaran terjadi hingga berakhir saat hendak masuk Gerbang Tol Cikampek lantaran macet.
Dengan berbagai alasan, kartu E-Toll yang dibawa lari itu akhirnya dikembalikan. Tapi kasus ini sebenarnya belum berakhir karena kartu E-Toll yang diserahkan telah ditukar dengan milik pelaku.
E-Toll yang tadinya memiliki saldo Rp 150 ribu menjadi tinggal Rp 2 ribu. Tentu saja ini merugikan Runny Belle.
"Bayangin saja, misal 1 kartu E-Toll isinya minimal Rp 50 ribu. 10 mobil yang di kerjain sama dia sehari dia bisa dapat Rp 500 ribu," ucapnya.
Advertisement