Lah Kocak, Sopir Truk Tapping E-Toll di CCTV

Sebagian besar ruas tol saat ini telah menerapkan sistem pembayaran nontunai atau sebutan bekennya E-Toll.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 28 Des 2018, 16:19 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 16:19 WIB
Tol Tak Layani Pembayaran Tunai
Pengendara melakukan transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Semua transaksi di jalan tol wajib menggunakan uang elektronik atau e-money per 31 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar ruas tol saat ini telah menerapkan sistem pembayaran nontunai atau sebutan bekennya E-Toll.

Sistem ini diterapkan untuk mempercepat transaksi sehingga dapat meminimalisir antrean di Gerbang Tol. Selain itu, dengan diterapkannya sistem ini, Anda tidak lagi menerima recehan kembalian uang tol.

Karena penerapan sistem ini masih tergolong baru, ada beberapa masyarakat pengguna jalan tol yang masih belum terbiasa dengan sistem ini.

Contohnya adalah pengemudi truk yang satu ini. Dikutip dari akun Instagram @dramaojol.id, pengemudi truk tersebut melakukan tapping E-Toll tidak pada tempatnya.

Bukannya di mesin tapping yang berwarna biru, ia malah menempelkan kartunya pada kamera CCTV. Lucunya, ia melakukan hal tersebut berulang-ulang karena palang pintu tak kunjung terangkat.

Melihat sopir truk yang kebingungan, seorang petugas keamanan menghampiri dan memberi tahu jika sopir tersebut salah tempat.

Dengan menahan tawa, petugas tersebut membantu melakukan tapping E-Toll hingga palang terangkat dan meninggalkannya sembari tertawa.

 
 
 
View this post on Instagram

Ini sampe keran Camden karatan juga gak bisa 😂 Cc: @puki.id

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

Modus Baru, Pinjam E-Toll Card lalu Kabur

Penggunaan uang elektronik (e-Money) di jalan bebas hambatan atau tol mulai diterapkan pada pertengahan Oktober 2017. Meski begitu, berbagai peristiwa terjadi pasca penerapan kartu yang disebut E-Toll tersebut, mulai dari pengemudi ngotot tetap menggunakan uang tunai, hingga mesin E-Toll mengalami masalah.

Namun, penggunaan uang elektronik juga ternyata dapat mengundang aksi kejahatan. Tak terkecuali di jalur bebas hambatan.

 

 
 

 

Tak percaya? Hal itu dialami seorang warganet dengan nama Runny Belle yang membagi pengalamannya ke akun Instagram pribadinya @runnybelle

Cerita tersebut diawali kala Runny Belle dan sang suami, pada 15 Oktober 2017 hendak pulang ke rumahnya melalui Jakarta setelah melakukan perjalanan dari Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Saat masuk gerbang tol Jakarta Outer Ring Road, Runny Belle ikut antri di pintu masuk GTO. Namun saat itu, ada seorang pengendara mobil Honda Freed dengan pelat nomor B 1339 SKD keluar dan mengetuk kaca.

Ternyata, dia ingin melakukan tapping menggunakan E-Toll, tapi saldo yang dimilikinya sudah habis. Alhasil, dia meminjam kartu E-Toll Runny Belle dan membayar langsung kepadanya.

"Harusnya, normalnya kan si penumpang itu setelah pinjam, nge-tap, terus balikin lagi dong yaa. Eh tiba-tiba habis mobil yang pinjem e-money gue nge-tap di GTO, tuh mobil langsung gas poll,” ungkap Runny Belle.

Tak pelak suami Runny Belle yang akhirnya meminjam dan membayar E-Toll milik mobil di belakangnya. Dia pun langsung tancap gas dan aksi kejar-kejaran terjadi hingga berakhir saat hendak masuk Gerbang Tol Cikampek lantaran macet.

Dengan berbagai alasan, kartu E-Toll yang dibawa lari itu akhirnya dikembalikan. Tapi kasus ini sebenarnya belum berakhir karena kartu E-Toll yang diserahkan telah ditukar dengan milik pelaku.

E-Toll yang tadinya memiliki saldo Rp 150 ribu menjadi tinggal Rp 2 ribu. Tentu saja ini merugikan Runny Belle.

"Bayangin saja, misal 1 kartu E-Toll isinya minimal Rp 50 ribu. 10 mobil yang di kerjain sama dia sehari dia bisa dapat Rp 500 ribu," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya