Isuzu Tak Kunjung Tentukan Nasib Panther

Sempat berjaya di era 90-an, nyatanya Isuzu Panther tak lagi bisa menunjukkan taringnya saat ini. Telah cukup lama tak mengalami perubahan, mobil yang terkenal dengan julukan 'rajanya diesel' ini hanya terjual sekitar 100 an unit setiap bulannya.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Mei 2019, 11:04 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 11:04 WIB
Nasib Isuzu Panther Tergantung Prinsipal di Jepang
Pengembangan Panther bergantung pasar dan terutama prinsipal Isuzu.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat berjaya di era 90-an, nyatanya Isuzu Panther tak lagi bisa menunjukkan taringnya saat ini. Telah cukup lama tak mengalami perubahan, mobil yang terkenal dengan julukan 'rajanya diesel' ini hanya terjual sekitar 100 an unit setiap bulannya.

Hal itu dinilai wajar, sebab Panther harus bersaing dengan berbagai mobil bermesin diesel yang kini banyak bermunculan dan memiliki desain, teknologi, hingga fitur terbaru dan bandel.

Tak hanya itu, nasib Pather saat ini juga berada di ujung tanduk karena kebijakan terkait Euro4 untuk mesin diesel akan mulai berlaku di tahun 2021 mendatang.

"Soal Euro4 hari ini dilihat engine kecil engga ada (Isuzu). Jadi mari kita lihat momentum tahun 2021, apakah dia masuk Euro4 atau enggak. Jangan disebut disuntik mati, karena masanya enggak bisa masuk era baru," kata Attias Asril, GM Marketing Division Isuzu Indonesia di Jakarta.

Meski enggan menyebut Panther akan disuntik mati tahun 2021, Asril nyatanya masih belum bisa menentukan bagaimana nasib Panther setelah peraturan Euro4 untuk mesin diesel ditetapkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Emisi Euro4

"Kita lihat nanti. Kalau emisinya bisa Euro4, akan tetep jalan. Pokoknya dicari kemungkinannya. Tapi memang mesin baru sampai hari ini belum ketemu," ujarnya

Selain itu, Asril mengakui saat ini Isuzu tengah fokus terhadap pasar komersial, dan mesin yang digunakan tak bisa disematkan pada Panther.

"Memang Isuzu sendiri fokus ke komersial, untuk engine komersial dengan tenaga besar engga mungkin digunakan Panther. Prinsipal fokus ke komersial kecuali kita bikin engine sendiri (untuk Panther)," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya