Isuzu Ngotot Pertahankan Panther, Ini Alasannya

Joen tak menampik, bahwa saat ini Isuzu sedang melakukan studi agar Panther dapat menerapkan standar emisi Euro4.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 28 Nov 2018, 12:06 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 12:06 WIB
Nasib Isuzu Panther Tergantung Prinsipal di Jepang
Pengembangan Panther bergantung pasar dan terutama prinsipal Isuzu.

Liputan6.com, Jakarta - Isuzu Panther, jadi salah satu mobil andalan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia selaku agen tunggal pemegang merek Isuzu untuk memasarkannya di Indonesia.

Kendati demikian, sudah sekian lama mobil yang lekat dengan jargon ‘rajanya diesel’ itu belum mengalami perubahan signifikan hingga penghujung 2018.

Lantas, apakah Panther akan berubah minor atau major change seperti sejumlah model mobil lainnya di 2019 mendatang?

“Sementara belum,” singkat Marketing Director Isuzu Astra Motor Indonesia, Joen Boediputra memulai pembicaraan dengan wartawan saat acara diskusi Roadmap Kebijakan Biodisel di Indonesia oleh Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), di The Hook, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Kendati demikian, Joen tak menampik, bahwa saat ini Isuzu sedang melakukan studi agar Panther dapat menerapkan standar emisi Euro4.

Akan tetapi, menurutnya, Isuzu bukan melihat perubahannya seakan-akan hanya karena Euro4, melainkan ada juga faktor volume market Panther saat ini.

“Yang pasti masih kita studi terus, bisa saja harapkan tren pasar ke depan bagaimana? Tapi kita juga tunggu dari pemerintah kalau ada shifting platform, kita juga enggak ngertikan aturan pemerintah baru, karena itu apakan akan berdampak? Atau ada perubahan kemana. Dan itu yang harus kita ikutin,” jelasnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Menurut Joen, saat ini Isuzu masih menjalankan strategi untuk memanjakan loyal customer dan terus memberikan maintenance.

“Kami ucapkan terima kasih. Ya, Panther dari tahun ke tahun loyal costumer kami, dari event  itu kita enggak ada fitur-fitur yang aneh. Toh customer bisa beli (tambahan fitur) di aftermarket sekarang,” terangnya.

Bagi Joen, Panter merupakan produk fenomenal. Bahkan konsumen Panther merupakan bagian dari konsumen loyal.

“Saya bukan mau sombong, coba  kalau dari otomotif yang berkecimpung di used car, harga MPV Panther yang sama tahun? Dengan merek lain? Mana yang lebih bagus? Ini yang membuat customer-customer Panther loyal dan bagus,” ujar Joen.

 

Penjualan Panther Menurun

Berdasarkan data Isuzu, retail sales (penjualan dealer ke konsumen) Panther tergolong menurun hingga Okotber 2018 yaitu hanya mencapai 1.819 unit.  Sedangkan diperiode yang sama 2017 tembus 2.111 unit.

Menanggapi menurunnya penjualan Panther, Joen menyatakan, bahwa secara total tingginya penjualan 2017 karena adanya pembelian secara fleet  atau borongan.

“Ada beberapa kostumer yang penggantiannya secara periodik,  kalau tahun lalu ganti, dan tahun ini tidak. Nah ini yang menjadi secara angkanya mengalami perbedaaan. Terutama minibus,” ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya