Liputan6.com, Jakarta Kontes kecantikan Concours d'Elegance Indonesia baru saja digelar di Jakarta akhir pekan ini. Tak kurang dari 30 mobil klasik dan motor klasik ikut meramaikannya.
Semua mobil klasik terbilang wah. Tentu semua terlihat cantik, padahal usianya sudah terbilang tua. Semuanya spesial karena sangat terawat.
Advertisement
Baca Juga
Ajang yang diselenggarakan oleh Indonesia Classic Car Owner Club (ICCOC) ini hadirkan Ferrari, Lamborgini, Aston Martin dan sebagainya. Semua yang ikut kontes sudah disaring dan merupakan pilihan terbaik termasuk soal keaslian produknya.
Stanley Atmadja, Presiden ICCOC menyatakan,"Kami buat acara ini sangat eksklusif. Karena memang mobil-mobil yang mengikuti ini melewati entry kualifikasi. Sehingga pada saat nanti penjurian semua mobil up to the same standard, top notch and super mint."
Agar penilaiannya otentik, juri didatangkan lagsung dari luar negeri. Arthur Bechtel (Jerman) dan Valentino Balboni (Italia). Arthur Bechtel adalah ahli mobil vintage dari Jerman. Owner sekaligus founder dari AB Classic Motors. Sementara Valentino Balboni merupakan mantan test driver Lamborghini.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mobil Klasik Bukan Penghasil Polusi
Artur Bechtel antusias dengan keterlibatannya di acara ini. "Mobil yang hadir sangat impresif dan cantik, saya rasa semua bisa saja jadi pemenangnya. Namun tetap harus kami nilai dengan adil. Untuk menilai kami cek mobilnya, mulai dari identitas, kualitas, dan tentunya orisinalitas. Harus orisinal sebagai salah satu syarat dari Concours d'Elegance," tukasnya.
Sama halnya dengan Valentino, ia mengungkapkan, "Saya senang bisa berkunjung ke Indonesia, melihat mobil-mobil cantik serta antusiasme tinggi."
Mobil yang dipamerkan ada Ferrari 512 Berlinetta Boxer yang sangat estetik. Selain itu Citroen DS yang sangat canggih dan revolusioner pada zamannya. Perlu pula dilihat sebuah Lamborgini tercantik, Miura, dan Aston Martin DB6 seperti di film James Bond.
Acara ini diadakan untuk mengangkat pamor mobil klasik di Indonesia. Membuktikan mobil klasik bukanlah barang rongsok. Menghilangkan paradigma mobil tua sebagai penghasil polusi, sebab pemakaiannya pun hanya sesekali.
Nanan Sukarna, penasihat ICCOC, menyatakan saat pembukaan acara, "Kalau orang bilang mobil klasik adalah penghasil polusi, justru kebalikannya. Karena mobil ini kalau digunakan sebulan sekali, paling tidak seminggu sekali. Tidak membuat polusi."
Sumber: Oto.com
Advertisement