Liputan6.com, Jakarta - Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) di DKI Jakarta bakal naik menjadi 12,5 persen, dari sebelumnya 10 persen. Namun, perubahan tarif ini, baru akan resmi berlaku pada 11 Desember 2019.
Menyikapi hal tersebut, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi Mazda di Indonesia, telah mempertimbangkan untuk harga baru model yang baru diluncurkannya, yaitu Mazda CX-8.
Advertisement
Baca Juga
"Harga ini sudah sesuai dengan BBN 12,5 persen. Jadi, kemungkinan besar tidak akan ada kenaikan harga nanti," jelas Ricky Thio Direktur Sales, Marketing, dan Public Relations PT EMI di sela-sela peluncuran Mazda CX-8, di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sementara itu, berbicara harga Mazda CX-8 yang baru diluncurkan, yaitu Rp664,8 juta untuk tipe Touring dan Rp746,8 juta untuk tipe Elite. Harga tersebut, berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Sebagai informasi, kenaikan tarif BBN-KB sendiri tertuang dalam perubahan Ketentuan ayat (1) Pasal 7, yang menjadi, (1) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing-masing sebagai berikut :
a. Penyerahan pertama sebesar 12,5 persen (dua belas koma lima persen) : dan
b. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1 persen (satu persen).
BBN Kendaraan Bakal Naik, Pabrikan Cina Siap Terapkan Strategi Ini
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) DKI Jakarta direncanakan naik. Jika sebelumnya tarif BBN-KB sebesar 10 persen, dan diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi 12,5 persen.
Dengan kenaikan pajak ini, tentu saja bakal dibarengi dengan kenaikan harga jual, dan pastinya sedikit banyak berpengaruh pada penjualan kendaraan. Lalu, bagaimana dengan pabrikan Cina, DFSK menanggapi wacana ini?
Â
Dijelaskan Permata Islam, Marketing General Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia), saat ini pihaknya masih menggunakan harga lama, karena kenaikan BBN masih sebatas wacana. Namun, apapun yang jadi keputusan atau program yang dicanangkan pemerintah akan terus didukung.
"Tim kami sudah melakukan perhitungan tersebut (kenaikan BBN), tapi untuk saat ini belum ada kenaikan harga," jelas pria yang akrab disapa Artha di Serang, Banten, beberapa waktu waktu lalu.
Lanjut Artha, pabrikan asal Cina ini bakal menyiapkan strategi untuk kenaikan BBN ini. Namun, hal yang dipersiapkan tersebut, pastinya berorientasi kepada konsumen.
"Artinya gini, apakah nantinya kami akan naikan (harga) atau subsidi, lihat tanggal mainnya. Namun, sekali lagi ini belum keputusan," tegasnya. Â
Advertisement