Turbo Juga Bisa Bermasalah, Begini Cara Mendeteksinya

Salah satu cara untuk mendongkrak tenaga mesin adalah dengan mengadopsi turbocharger (turbo).

oleh Septian Pamungkas diperbarui 04 Des 2019, 17:43 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 17:43 WIB
Turbo
Perangkat turbocharge untuk mobil. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara untuk mendongkrak tenaga mesin adalah dengan mengadopsi turbocharger (turbo). Turbo merupakan salah satu perangkat sistem induksi paksa (forced induction system) yang dapat meningkatkan tenaga atau power mesin secara instan dengan memanfaatkan gas buang dari mesin.

Suplai udara yang lebih padat dan lebih banyak ke dalam ruang bakar menjadi faktor utama dari peningkatan performa mesin. Tak hanya tenaga, aplikasi turbocharger dipadu suplai udara yang konsisten dari turbo ini berimbas terhadap efisiensi konsumsi bahan bakar.

"Prinsip kerja sebuah turbocharger sangat sederhana. Gas buang yang dihasilkan oleh mesin, menghasilkan sebuah daya dorong. Semakin tinggi putaran mesin (RPM), maka semakin besar daya dorong yang dihasilkan. Daya dorong tersebut membuat turbine wheel berputar dan membuat compressor wheel turut berputar," terang Gandi, Technical Specialist & Advisor workshop Sirimas Turbocharger Specialist.

Seiring pemakaian, menurut Gandi, ada beberapa hal yang bisa memperpendek usia turbo. Umumnya, penyebab pendeknya usia turbo adalah kebocoran, benturan pada blade turbine wheel atau compressor wheel dan loss power.

Selain itu problem turbo biasanya akibat kemasukan atau menelan benda asing seperti debu, pasir serpihan batu yang masuk ke dalam housing filter udara. "Kurangnya kualitas oli dan suplai oli ke turbo juga berperan memperpendek usia turbo," tambahnya.

Sementara untuk kebocoran udara atau air leak disebabkan oleh selang udara atau clamp yang rusak, sobek atau tidak presisi. "Efek negatifnya turbo tidak bekerja secara optimal yang berujung terhadap usia pakai," lanjut Gandi.

 

Cara Mendeteksi

Lebih lanjut dirinya menerangkan, ada beberapa cara untuk mendeteksi kerusakan turbo. Disebutkan, ada dua hal paling dasar mendeteksi turbo tidak berfungsi, yaitu kebocoran oli dan loss power.

"Langkah pengecekan bisa dapat dilakukan dengan cek dan copot selang udara dari filter untuk mendapatkan akses ke housing compressor turbo. Sebaiknya komponen ini dalam keadaan kering tanpa basah," katanya.

Lalu putar kipas compressor, putaran yang dihasilkan harus lancar dan tidak ada gesekan atau benturan.

"Kemudian periksa radial play (gerakan ke arah kiri dan kanan) compressor wheel yang berhubungan dengan turbine wheel harus dalam keadaan standar, tidak oblak dan compressor wheel tidak boleh ada kontak sama sekali dengan housing compressor turbo," tutup Gandi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya