Daftar Mobil Bekas yang Banyak Dicari di Masa Pandemi

Pedagang mobil bekas yang biasanya banyak meraup untung jelang Lebaran harus menelan pil pahit di tahun ini. Pasalnya, usaha mereka turut terdampak pandemi Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2020, 12:12 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2020, 12:12 WIB
20150701-Permintaan Mobil Bekas Masih Lesu Jelang Lebaran-Depok 2
Penjual dan calon pembeli tengah mengecek kondisi mobil di showroom penjualan mobil bekas di kawasan Depok, Rabu (1/7/2015). Menjelang Lebaran, tingkat penjualan mobil bekas hanya meningkat sekitar 10-15%. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang mobil bekas yang biasanya banyak meraup untung jelang Lebaran harus menelan pil pahit di tahun ini. Pasalnya, usaha mereka turut terdampak pandemi Corona Covid-19.

Alhasil penjualan mobil bekas pada Ramadan ini turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

"Kunjungan ke showroom berkurang drastis. Kami juga pasang di beberapa platform jual beli mobil bekas online, dan peminatnya turun, bahkan yang online hampir 50 persen selama Ramadan 2020 kemarin," terang Hendrawan, salah seorang pedagang mobil bekas di sekitar Jakarta Pusat.

Meski demikian, Hendrawan menyebut bahwa penjualan mobil bekas tipe MPV masih mendominasi sepanjang pandemi COVID-19.

Menurutnya, tren ini tak terlepas dari kebutuhan masyarakat terhadap berkapasitas 7 penumpang dengan harga terjangkau.

"Selama ini penjualan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia masih banyak dicari konsumen, termasuk Toyota Innova. MPV LCGC seperti Daihatsu Sigra dan Toyota Calya, juga cenderung stabil di masa pandemi COVID-19," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Prioritaskan Pembelian Tunai

Anjloknya penjualan pun berpengaruh pada harga jual yang sedikit turun. Hal ini perlu dilakukan untuk menyiasati ketatnya pembiayaan selama pandemi COVID-19.

"Beberapa mobil harganya kami turunkan sedikit supaya lebih mudah dijangkau. Saat ini kami prioritaskan pembayaran tunai karena beberapa finance syaratnya diperketat dan uang mukanya cenderung tinggi," tutup Hendrawan.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya