Liputan6.com, Jakarta - Cara pemilik mengisi bahan bakar minyak (BBM) memang berbeda. Ada kalanya, si empunya kendaraan mengisi penuh, namun terkadang hanya setengah atau tidak penuh dari kapasitas tangki.
Lalu, manakah yang benar, mengisi BBM penuh atau tidak?
Melansir laman Suzuki Indonesia, pengisian bahan bakar yang benar, memang harus penuh. Alasannya, agar risiko karat pada tempat penyimpanan BBM bisa dihindari.
Advertisement
Terlebih, jika kendaraan roda empat tersebut jarang digunakan, maka karat karena isi BBM tidak penuh bisa makin cepat terjadi. Pasalnya, penguapan pada tangki BBM yang tidak penuh atau kosong, bisa menyebabkan timbulnya karat pada tangki BBM tersebut.
Sementara itu, untuk mobil yang selalu aktif dan digunakan setiap hari untuk beraktivitas, sejatinya tidak masalah kalau tidak diisi penuh, tapi ada baiknya diisi penuh.
Selain risiko tangki BBM bisa dihindari, pemilik kendaraan juga lebih merasa nyaman karena rasa khawatir bensin habis tidak ada dan tidak perlu terlalu sering ke SPBU untuk mengisi bahan bakar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isi Penuh Ada Aturannya
Mengisi penuh BBM memang disarankan tapi ada aturannya. Jangan sampai meluap ke permukaan karena tangki BBM juga butuh ruang untuk udara yang fungsinya supaya BBM bisa mengembang. Kalau ruangan tangki penuh bensin maka udara akan keluar melalui lubang hawa.
Hal ini tentu sudah pasti akan membuang BBM dengan percuma. Untuk mencegahnya, minta kepada petugas SPBU sampai nozzel BBM bunyi klik. Semoga informasi ini bermanfaat!
Â
Advertisement