Liputan6.com, Jakarta - Setelah unjuk diri di Intermot 2018 dan EICMA 2019, Peugeot P2X dikabarkan akan diproduksi secara massal. Variannya pun bisa beragam, tergantung market yang dituju. Kabarnya, salah satunya Peugeot P2X 150 cc untuk kawasan Asia.
Kabar tersebut bukanlah pernyataan resmi dari Peugeot, melainkan ucapan dari pihak distributornya di Italia. "Konsep yang tampil di EICMA begitu populer, walau akan bermain di pasar utama yaitu Asia. Kami punya platform mesin 300 cc yang dapat (dikurangi) menjadi 150 cc dan bisa naik menjadi 500 cc. Ini adalah dasar untuk andil di semua pasar, termasuk Italia," kata Mario Minella, Presiden Peugeot Italia kepada Motociclismo.it.
Advertisement
Menyoal P2X 300 atau P2X 500, pastilah berlaku global. Namun mengenai P2X 150, rasanya inilah salah satu pilihan ideal untuk bermain di pasar Asia. Sebagai contoh Indonesia. Tiga pabrikan Jepang: Honda, Yamaha dan Suzuki sudah meramaikannya dengan produk selevel. Sebutlah Honda CB150 Streetfire, All New Yamaha V-ixion hingga Suzuki GSX-S150. Namun, Peugeot P2X jelas punya godaan dari segi desain.
Jika merujuk pada konsep yang sudah rilis, Peugeot P2X setidaknya punya dua opsi perawakan: cafe racer dan flat track. Sajian demikian menjadi hal baru, khususnya di Tanah Air. Tengok saja penyajian dari keduanya yang kental aura neo classic. Aura motor lawas dipadu padan modernitas, seperti sematan sistem penerangan LED. Pun halnya soal posisi berkendara. Versi cafe racer mengajak si penunggang bungkuk kala mengendara. Lihat saja dari model setang rendah yang dipakainya. Sementara varian kedua, menawarkan kemudi berpelengkap raiser.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Desain Tajam
Pahatan tubuhnya pun jauh dari kesan klasik, cenderung menajam. Tilik saja terapan buntut buntung di model cafe racer-nya, dibuat lancip malah kekinian berkat pola lampu belakang demikian. Begitu pula pada unit satunya (flat track), walau jok tersebut dibalut pelapis kulit berwarna coklat. Apalagi kaki-kaki. Kedua konsep mengaplikasi fork depan besar dengan suspensi upside down berkelir emas. Cakram depan bergelombang (wavy disc brake), suspensi belakang bertabung hingga knalpot besar dua lubang.
Tak hanya tampang, Peugeot P2X juga dipasok penunjang modernitas, seperti panel meter layar TFT 5 inci penuh warna. Bukan sekadar informasi pengendaraan seperti putaran mesin, kecepatan, atau posisi gigi yang ada di layar itu. GPS hingga konektivitas Bluetooth juga ada pada motor ini. Kedua penawaran tersebut - spesifikasi kaki-kaki dan fitur, belum dipunyai ketiga motor berbendera Matahari Terbit.
Advertisement
Indonesia Layak Dibidik
Sayang, belum ada informasi detail perihal waktu produksi hingga wilayah sebarannya. Meski begitu, Indonesia tetap layak dibidik. Kompetitornya sudah menanti. Toh, sekalipun ingin meniagakannya, sudah ada pemegang merek diwakili oleh Peugeot Motorcycles Indonesia. Saat datang nanti, maka P2X akan mendampingi tiga lini skuter yang lebih dulu tersedia yakni Peugeot Django, Speedfight dan Metropolis. Akhirnya, tinggal bagaimana mereka mematok harga jual P2X, meski secara logika bakal lebih mahal dari pesaingnya tadi.
Sumber: Oto.com
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Advertisement