Jangan Sembarangan, Ini Langkah Aman untuk Modifikasi Jok Motor

Yang perlu digarisbawahi, aktivitas memodifikasi motor tetap harus dilakukan dengan benar, tidak mengurangi kenyamanan, dan tentunya mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Okt 2020, 12:12 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2020, 12:12 WIB
Modifikasi jok motor (AHM)
Modifikasi jok motor (AHM)

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan modifikasi, adalah salah satu cara untuk membuat tampilan kendaraan makin keren. Begitu juga bagi pemilik motor yang melakukan ubahan jok agar lebih sesuai dengan karakteristik si empunya roda dua tersebut.

Tapi yang perlu digarisbawahi, aktivitas memodifikasi motor tetap harus dilakukan dengan benar, tidak mengurangi kenyamanan, dan tentunya mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan.

Menurut Safety Riding Dept. Head PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky, sebenarnya jok dengan spesifikasi standar bawaan pabrik adalah yang paling sesuai. Hal ini karena jok sudah melewati proses standarisasi dan pengetesan dari beberapa aspek, mulai kenyamanan hingga sisi safety.

”Namun jika ingin memodifikasi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pengguna sepeda motor. Terdapat beberapa poin yang akan berubah saat kita mengganti jok standar dengan model lain atau peranti modifikasi,” kata Lucky, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (10/10/2020).

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita memutuskan untuk memodifikasi jok sepeda motor:

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tebal-tipis Jok

Secara batasan, sebenarnya tidak ada ukuran baku, karena beda desain sepeda motor akan berbeda pula model dan ketebalan jok.

Hal ini karena tebal ataupun tipisnya jok akan sangat memengaruhi posisi berkendara dan kenyamanan saat sepeda motor dikendarai. Ukuran ketebalan jok wajib disesuaikan dengan aspek kenyaman dan keselamatan.

 

Tekstur atau Bahan

Tekstur lapisan jok wajib lentur dengan bahan dasar tidak licin saat diduduki oleh pengendara. Jok yang licin akan berdampak pada kenyamanan dan juga berpengaruh pada keselamatan.

Bisa dirasakan pada saat pengereman, jok yang licin menyebabkan pengendara mudah bergerak ke depan, sehingga proses pengereman menjadi tidak maksimal karena posisi duduk pengendara sudah tidak ideal untuk melakukan pengereman. Sedangkan lapisan jok yang tidak lentur akan mudah sobek dan merusak bagian jok lainnya, seperti busa.

"Kalau lapisan jok sudah sobek, air akan mudah masuk melalui lapisan tersebut. Saat terjadi endapan air pada busa dalam waktu yang lama, maka struktur busa akan berubah menjadi keras dan mengganggu kenyamanan saat berkendara," jelas Lucky.

 

 

Ergonomi

Ketika kita memodifikasi jok sepeda motor, secara ergonomi akan berubah. Contohnya, saat kita melakukan penipisan pada busa jok, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut, siku dan pandangan. Begitu pula sebaliknya, saat kita menebalkan atau meninggikan jok, posisi pinggul kita akan lebih naik dibandingkan dengan penggunaan jok standar.

"Perubahan tersebut akan menyebabkan pengendara tidak nyaman, dan mudah lelah saat berkendara, serta dapat berdampak negatif pada kestabilan dan kenyamanan berkendara," tegas Lucky.

Pengaruh mengganti jok pada keseimbangan dan kestabilan memang cukup besar. Tidak disarankan memodifikasi jok bagian belakang dibuat lebih tinggi dari jok bagian depan.

Hal ini menyebabkan tubuh pembonceng melebihi pengendara, dan tentu saja akan berdampak negatif terhadap aerodinamika kendaraan.

Infografis Pilihan:

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya