Liputan6.com, Jakarta - Tes uji emisi yang kembali digalakkan oleh pemerintah terhadap kendaraan di DKI Jakarta, tidak hanya berdampak pada lingkungan. Namun, dari uji emisi tersebut kita juga bisa mengukur apakah kendaraan tersebut sehat atau tidak. Dengan kata lain, mobil atau motor yang lulus emisi, bisa dikatakan memiliki mesin yang sehat.
Namun, kendaraan yang tidak lolos uji emisi juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Terlebih kendaraan yang digunakan jarang dilakukan perawatan terhadap kinerjanya. Berdasarkan hasil uji emisi tersebut, juga bisa menjadi indikator apakah sistem pembakaran di kendaraan ini berlangsung dengan baik atau tidak.
"Ya pasti sangat bermanfaat (melakukan uji emisi). Karena nilai emisi itu adalah indikator dari sistem pembakaran mesin di suatu kendaraan. Jadi kalau nilai emisinya tidak sesuai, artinya mesin di kendaraan tersebut tidak sehat alias ada masalah," jelas Hadi Taruna, tuner dari bengkel Engine Block Autoworks.
Advertisement
Dari hasil uji emisi yang keluar, juga bisa langsung diidentifikasi masalah apa yang terjadi pada kendaraan tersebut. Hasilnya pun menjabarkan beberapa kadar yang dihasilkan seperti CO, CO2, dan HC.
"Seperti nilai CO menunjukkan nilai efisiensi pembakaran dalam silinder, kalau nilai yang keluar tidak sesuai maka bisa jadi komponen injektor/karburator mengalami beberapa masalah seperti filter udara kotor atau bocor kompresi dari klep. Sedangkan CO2 itu indikator untuk hasil pembakaran, kalau tidak sesuai, artinya campuran udara dan bahan bakar (air fuel ratio) tidak benar atau bisa ruang bakar kotor," tambah pria yang akrab disapa Hatar.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Pengaruh Pada Sisa Bahan Bakar dan Kompresi Mesin
Selain itu, indikator lain yang juga diukur melalui uji emisi adalah tingkat HC dan O2 pada kendaraan. Jika dari dua indikator tersebut tidak sesuai, kendaraan tersebut bisa dipastikan ada masalah dalam sistem pembakaran atau bagian lainnya.
"Sedangkan HC adalah indikator untuk sisa bahan bakar yang terbuang di knalpot, kalau nilainya tidak sesuai, bisa jadi ada masalah di sistem pengapian yang tidak benar atau kompresi mesin sudah lemah. O2 indikator utk sisa gas buang dari mesin kendaraan, kalau nilainya tidak sesuai maka ada masalah dengan sistem exhaust atau setelan bahan bakar terlalu kurus/irit," bebernya.
Dengan mengikuti uji emisi yang tengah dijalankan, maka Anda sebagai pemilik kendaraan juga bisa melihat apakah mesin kendaraan sehat atau tidak. Karena, dengan adanya hal ini, bisa menjadi alternatif untuk langsung melakukan perawatan pada kendaraan.
"Jadi, kalau hasil uji emisi tersebut masih dalam batas normal artinya mesin kendaraannya pasti masih sehat dan benar," tandasnya.
Advertisement