Suhu Yo Meramalkan Penjualan 3 Mobil Ini Naik Drastis pada Maret 2021

Pemerintah berusaha untuk membuat pasar otomotif bergairah dengan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Relaksasi PPnBM diharapkan meningkatkan purchasing power dari masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 12:00 WIB
Mobil Mitsubishi Xpander
Tampilan mobil Mistubishi Xpander usai perakitan di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (3/10). Kendaraan model MPV ini dirancang seiring meningkatnya permintaan konsumen Indonesia terhadap kendaraan berkualitas tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berusaha untuk membuat pasar otomotif bergairah dengan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Relaksasi PPnBM diharapkan meningkatkan purchasing power dari masyarakat.

Relaksasi PPnBM akan dilakukan selama tahun 2021, dengan skenario PPnBM 0 persen (Maret-Mei), PPnBM 50 persen (Juni-Agustus), dan 25 persen (September-November).

Pengaruhnya sudah pasti, harga jual mobil tentu akan ditekan, sehingga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membeli kendaraan baru dengan harga yang lebih terjangkau. Pakar Feng Shui, Yohanes Cokrowibowo atau akrab dikenal Suhu Yo rupanya turut menyoroti akan hal ini.

Dia meramalkan penjualan mobil-mobil yang termasuk dalam kriteria mobil yang mendapatkan relaksasi PPnBM pajak nol persen, khususnya untuk mobil MPV. Dari sekian model MPV, Suhu Yo menyebut tiga nama yang akan melonjak lebih dari 2 kali lipat di tahun lalu. 

"Ada tiga mobil yang akan bagus, Mitsubishi Xpander, Toyota Avanza, dan Suzuki Ertiga. Bisa 400 persen (total kesemuanya)," ramal Suhu Yo. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PPnBM nol persen

Pembeli pribadi maupun perusahaan akan mengincar jenis kendaraan ini setelah diberikan PPnBM nol persen. Pembelian tersebut selain karena kebutuhan, namun terbesar didorong oleh adanya relaksasi pajak.

"Banyak orang ambil kesempatan ini. Pembeli pribadi paling banyak dari pada perusahaan.Tapi karena takut (pajak) progresif, memakai nama perusahaan," ungkapnya.

Sumber: Otosia.com


Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya