Studi: Pengguna Jalan Raya Tidak Nyaman dengan Kehadiran Mobil Otonom

Sebuah studi bersama dari American Automobile Association (AAA) dan Harvard yang mengungkapkan banyak pengemudi tidak nyaman berbagi jalan dengan kendaraan otonom.

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Mei 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 17:00 WIB
Uber Siap Luncurkan Mobil Tanpa Supir di California
Tampilan interior dari mobil uber otonom atau tanpa sopir yang sedang melakukan test drive di San Francisco (13/3). Taksi berbasis online tanpa awak ini akan siap beroperasi di jalan-jalan California. (AP Photo/Eric Risberg)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi bersama dari American Automobile Association (AAA) dan Harvard yang mengungkapkan banyak pengemudi tidak nyaman berbagi jalan dengan kendaraan otonom. Studi ini, dilakukan dengan proyek Technology and Public Purpose Project at Harvard Kennedy School’s Belfer Center for Science and International Affairs.

Melansir Carscoops, sebanyak 53 persen pengemudi yang disurvei merasa kurang aman berbagai jalan dengan semi-truk yang dapat dikemudikan sendiri. Sementara 47 persen merasa kurang aman berbagi jalan dengan truk semi otomatis dengan pengemudi lain.

Sementara itu, dalam studi juga disebutkan bahwa 38 negara bagian dan district of Columbia memiliki proyek uji coba self-driving yang aktif dalam operasi. Meskipun banyak dari program ini, terutama di California dan Nevada, dipublikasikan dengan baik, tapi banyak lainnya tidak.

Faktanya, hanya 35 persen dari mereka yang menanggapi survei bahwa beberapa negara bagian mengizinkan uji kendaraan mengemudi sendiri di jalan umum.

Selain itu, 34 persen dari yang disurvei mengatakan mendukung program percontohan mengemudi sendiri, dan 36 persen menentangnya. Sedangkan 31 persen sisanya tidak yakin dengan program tersebut.

Dari yang menentang program tersebut, 77 persen mengatakan prihatin atas keselamatan berbagi jalan dengan kendaraan yang dapat mengemudi sendiri, 62 persen memiliki kekhawatiran tentang siapa yang akan bertanggung jawab atas tabrakan dengan kendaraan yang mengemudi sendiri, dan lebih dari setengahnya juga percaya bahwa masyarakat perlu mengetahui cara terbaik untuk berperilaku di sekitar kendaraan yang diuji otonom.

Canggih, Mobil Otonomos Ini Jadi Armada Pengantar Pizza

Kehadiran mobil autonomous di dunia otomotif tidak hanya dimanfaatkan untuk kendaraan penumpang. Tetapi, mobil yang bisa beralan sendiri tersebut kini sudah dimaksimalkan fungsinya sebagai pengantar barang.

Seperti yang dilakukan salah satu pembuat pizza, yakni Domino's. Untuk beberapa wilayah yang ada di Woodland Heights, Houston, Texas, mereka akan memanfaatkan teknologi otonom dari R2 Nuro sebagai pengantar dari geari pizza ke rumah konsumen.

Dengan memanfaatkan teknologi otonom ini, mereka hanya cukup memberikan perintah kepada sebuah kendaraan tersebut. Penyedia layanan tersebut akan mengatur ke mana pizza tersebut akan diantarkan.

Dalam sebuah keterangan yang dilansir Carscoops, setiap pelanggan yang melakukan pemesanan melalui layanan online, akan diberi opsi untuk melakukan pengiriman pizza dengan cara mandiri.

Nantinya, pelanggan tersebut akan mendapat konfirmasi dari operator pizza yang di dalamnya berisikan Personal Identification Number (PIN).

Ketika pesanan sudah sampai rumah, konsumen nantinya diharuskan memasukkan PIN yang diberikan tadi agar dapat membuka pintu yang berisikan pizza di dalamnya.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya