Liputan6.com, Jakarta - Renault telah mengumumkan strategi yang lebih ambisius terkait pasar kendaraan listrik, Rabu (30/6/2021). Pabrikan asal Prancis ini akan bertaruh dengan versi baru dari mobil kecil ikonik masa lalunya untuk mengejar ketinggalan dengan Volkswagen di sektor mobil ramah lingkungan yang tumbuh dengan cepat.
Dijelaskan Kepala Eksekutif Renault, Luca de Meo, pihaknya akan meluncurkan 10 kendaraan listrik pada 2025. Sedangkan model listrik akan mencapai 90 persen dari keseluruhan model Renaul pada 2030, dan menghilangkan ketergantungan dengan mesin hybrid.
Baca Juga
Renault bertaruh versi listrik dari mobil kompak klasiknya, Renault 5 yang dihentikan produksinya pada 1990-an, dan akan menarik imajinasi pada pengemudi saat ini ketika mulai dijual pada paruh pertama 2024.
Advertisement
Saat presentasi secara virtual, perusahaan juga menawarkan sekilas 4ever listrik barunya. Dua sumber yang dengan dengan perusahaan mengatakan, ini akan menjadi kebangkitan dari hatchback Renault 4 yang telah berhenti diproduksi.
"Hari ini adalah akselerasi bersejarah dari strategi EV Renault Group," kata de Meo dalam sebuah pernyataan.
Platform mobil listrik
De Meo mengatakan bahwa platform mobil listrik baru yang dibuat khusus dan sekelompok lokasi produksi di Perancis utara akan memungkinkan Renault mengirimkan EV dengan biaya lebih rendah. Model pertama dari EV barunya adalah hatchback MeganE yang akan mulai dijual pada paruh pertama 2022.
Pada 2030, Renault dan mitra aliansinya, Nissan dan Mitsubishi akan memproduksi satu juta EV secara global per tahun, naik dari 200.000 dari target yang mereka buat pada 2020.
Advertisement