Liputan6.com, Jakarta - Ban sepeda motor dengan ukuran 14 dan 17 paling banyak diserap pasar. Hal tersebut bisa terjadi karena tingginya populasi sepeda motor dengan ukuran ban tersebut.
Tidak heran jika ban berukuran 18 inci tidak banyak ditemui di pasaran, terutama di kota besar seperti Jakarta. Bahkan produsen ban Mizzle mengaku tidak bernafsu memproduksi ban ring 18 lantaran trennya makin sepi sejak 5 tahun terakhir.
"Ban ring 18 itu, ban "mati". Kecuali untuk jalan rusak. Ring 18 dulu banyak dipakai buat Mega Pro. Tapi paling banyak itu ring 17, karena dipakai di banyak motor. Namun tetap kami bikin, tapi tidak fokus," ujar Freddy Yohannes, selaku Head Promotion PT. Banteng Pratama Rubber, selaku produsen ban Mizzle.
Advertisement
Menurut Freddy, pemasaran ban 18 inci di kota-kota besar di pulau Jawa makin mengecil. Sebaliknya, di area Sumatera maupun Kalimantan, ban ukuran ini justru laris lantaran sesuai dengan kondisi medan jalan yang tidak mulus.
"Jangan lihat Jawa, di Jakarta tidak ada, siapa yang mau makai? Ban ukuran 18 dengan permukaan kasar itu laku di Sumatera dan Kalimantan. Kayak di Sumatera Selatan, ban kasar ini laku karena dipakai untuk membawa kopi. Jadi di Sumatera dan Kalimantan ban ini laku kayak kacang goreng," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasar ekspor
Sementara itu menyinggung penjualan ban di masa pandemi, Freddy mengaku telah terjadi penurunan sebesar 15% - 20%. "Semua ban pasti kena dampak, termasuk Mizzle. Sejak dua tahun terakhir terjadi penurunan, ya sekitar 15% sampai 20%," jelasnya.
Untuk mendongkrak penjualan, Mizzle di tahun ini merilis beberapa ban untuk sepeda motor yang populasinya paling besar di Indonesia, seperti skutik dengan ring 13 hingga 14. Yang terbaru adalah Mizzle M20 dan M22 untuk skutik dengan diameter roda 14 inci.
"Kita coba bangkit dengan mendengarkan masukan dari toko-toko dan konsumen. Ternyata ban jenis M20 dan M22 memang banyak dibutuhkan konsumen, akhirnya kita luncurkan," paparnya.
Meski di dalam negeri terjadi penurunan, lain cerita dengan ekspor. Justru di masa pandemi, ekspor ban Mizzle ke Afrika, Asia hingga Eropa justru stabil. Bahkan mulai ada kenaikan permintaan di beberapa negara.
Saat ini Mizzle sudah melakukan ekspor ke Ghana, Mesir, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Spanyol dan Portugal.
"Ekspor kita ke 8 negara tidak terpengaruh. Beda dengan di sini yang turun 15%, di sana kebutuhan akan ban jalan terus meski pandemi. Jadi permintaan mereka terhadap ban kita jalan terus," tutupnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement