Mengenal Lagi Kode-Kode Penting Pada Oli Mesin

Ada beberapa hal penting yang mesti Anda ketahui sebelum melakukan penggantian oli mesin. Ini harus benar-benar dipahami agar oli yang digunakan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 11 Jul 2022, 16:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 16:02 WIB
oli mesin
Ilustrasi penggantian oli mesin motor. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu komponen penting pada kendaraan, pelumas atau oli mesin harus diganti secara berkala. Hal ini agar jantung pacu mampu bekerja secara optimal.

Dalam penggantian oli mesin, disarankan mengikuti rekomendasi pabrikan. Jangan gonta-ganti oli mesin karena dalam jangka waktu panjang bisa berdampak pada kinerja mesin.

Ada beberapa hal penting yang mesti Anda ketahui sebelum melakukan penggantian oli mesin. Ini harus benar-benar dipahami agar oli yang digunakan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.

Pertama adalah tingkat kekentalan oli. Biasanya, pada kemasan pelumas terdapat kode yang disertai angka, sebagai contoh SAE 15W-40. Ini merupakan tingkat kental atau encernya oli. Dan SAE sendiri merupakan standar kekentalan oli yang dibuat oleh The Society of Automotive Engineer (SAE).

"Oli dengan kode SAE 15W-40 mempunyai arti bahwa tingkat keenceran pada oli tersebut memenuhi dua grade, yaitu SAE 15W untuk aplikasi pada suhu dingin / winter, dan SAE 40 pada aplikasi iklim tropis / panas," terang Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants dalam keterangan resminya.

Menurutnya, ada banyak kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap bahwa oli SAE 15W-40 memiliki angka kekentalan 40, atau bisa dipakai hingga suhu minus 15°C, namun kenyataan sebenarnya tidak seperti itu.

"Lebih jelasnya dapat melihat pada dokumen SAE J300 yang bisa dibrowsing sendiri di internet," tambahnya.

Selain SAE, terdapat kode lain, yaitu API Service. Kode ini berfungsi sebagai penanda standar performa atau unjuk kerja oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute. API Service juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pelumas dalam menahan gesekan di dalam mesin.

Setiap mesin berbahan bakar bensin dan diesel memiliki oli dengan kode API Service berbeda. Untuk pelumas mesin bensin memiliki kode API Service dengan huruf depan yaitu “S”, sedangkan oli mesin diesel ditandai kode huruf depan “C”.

Setelah kode “S” atau “C” terdapat huruf kedua sesuai abjad dibelakang huruf pertama. Huruf kedua pada kode API menunjukkan tingkatan performa oli.

"Semakin tinggi performanya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi. Misalnya saja, kode pada 2 merek kemasan oli adalah API SH dan API SJ. Dapat disimpulkan bahwa kedua oli tersebut peruntukkan mesin bensin. Sementara oli dengan kode API SJ memiliki performa lebih tinggi dibandingkan oli dengan kode API SH (berdasarkan abjad),” jelas Brahma.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kode Lainnya

Berikutnya, pilihlah oli berdasarkan jenis transmisi yang digunakan. Untuk yang satu ini, perhatikan kode JASO sebagai klasifikasi jenis oli pada mesin motor yang dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization.

JASO sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni JASO MA dan JASO MB. Oli mesin dengan kode JASO MA ditujukan untuk penggunaan pada motor yang mesin, transmisi, dan kopling nya dilumasi dengan satu oli yang sama.

Namun kini, spesifikasi JASO MA untuk sepeda motor tipe bebek dan sports terus berinovasi, dari MA, MA1, hingga MA2 yang kini digunakan oleh hampir semua pelumas terbaru. Bedanya, JASO MA2 memiliki koefisien friksi yang lebih dapat memberikan efek akselerasi spontan bagi para pengguna motor.

Sementara oli mesin berkode JASO MB umumnya digunakan untuk jenis motor matik. Sebab mayoritas kopling motor ini berjenis kering dan tidak terendam oli. Pelumas khusus motor matik bersifat lebih licin dan lebih difungsikan untuk melumasi dan mendinginkan mesin bukan melumasi koplingnya.

"Sebagai contoh Pertamina Enduro 4T Sport. Oli mesin dengan viskositas 5W-30 dan API SL serta JASO MA2 ini cocok digunakan oleh motor sport buatan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, KTM hingga Ducati," ujar Brahma.

"Termasuk pula dengan Pertamina Enduro Matic (10W-30, API SL, JASO MB). Oli sintetis berukuran 1 liter ini bisa menjadi pilihan pemilik Honda Genio, Honda Beat, Honda Vario 125 atau Honda Scoopy," tambahnya.

Begitu pula dengan oli mesin mobil seperti Pertamina Fastron Ecogreen 0W-20 API SN. "Oli ini dibuat untuk menjadi opsi mobil-mobil LCGC (Low Cost Green Car) semacam Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya hingga Honda Brio," pungkasnya.

Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya