Toyota Indonesia Optimistis EV Smart Mobility – Joint Project Mampu Mempopulerkan Kendaraan Elektrifikasi

Lima pabrikan Jepang yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota, menjalankan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi 'EV Smart Mobility – Joint Project' di Bali

oleh Septian Pamungkas diperbarui 28 Jul 2022, 17:04 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 17:04 WIB
Toyota
Lima pabrikan Jepang yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota, menjalankan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi 'EV Smart Mobility – Joint Project' di Bali. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Lima pabrikan Jepang yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota, telah menjalankan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi 'EV Smart Mobility – Joint Project' di Bali. Kegiatan yang melibatkan berbagai jenis kendaraan listrik baik model penumpang maupun komersial itu berlangsung hingga akhir 2022.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto menyebut, pihaknya sangat senang terlibat dalam joint project yang bertujuan untuk mempopulerkan kendaraan elektrifikasi. Terlebih lagi Toyota memiliki berbagai kendaraan elektrifikasi mulai dari hybrid, phev, hingga full BEV.

"Ini merupakan bagian dari strategi kami yang disebut multi pathway strategic untuk memberi kesempatan yang menyeluruh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya menggunakan kendaraan listrik sesuai dengah daily needs mereka masing-masing," terangnya baru-baru ini di Nusa Dua, Bali.

Dengan adanya joint project tersebut, dirinya optimistis masyarakat akan lebih mudah mengenal kendaraan listrik.

"Kami yakin, melalui kegiatan ini layanan kendaraan elektrifikasi menjadi lebih dekat sehingga konsumen bisa merasakan berbagai produk kendaraan elektrifikasi baik itu passanger maupun juga komersial sehingga bisa digunakan menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan masyarakat baik tourism, logistik, maupun daily mobility lainnya," ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan, proyek ini sangat selaras dengan arahan Toyota ke depan. "Selain digunakan sebagai sarana edukasi, juga dapat memberikan kesempatan lebih banyak orang untuk merasakan pengalaman dengan kendaraan elektrifikasi dan ekosistemnya sehingga semua berkontribusi lebih cepat untuk mengurangi emisi karbon di negara-negara di dunia," jelas Henry.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mendukung Kebijakan Pemerintah

Diharapkan, proyek ini bisa menjadi gambaran bagi masyarakat mengenai model ekosistem mobilitas ramah lingkungan yang menjadi arah kebijakan Pemerintah Indonesia ke depan.

"Harapannya joint project ini bagi pabrikan otomotif dapat mendukung pemerintah dalam peningkatan popularitas pengguna kendaraan elektrifikasi serta turut berkontribusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dan masuk ke emisi nol atau net zero carbon pada 2050 dimana target nasional pada 2060," beber Henry.

"Mari sama-sama kita bersinergi untuk mempercepat menciptakan lingkungan yang lebih bersih," pungkasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya