Mengenal Istilah Inden dan Penyebabnya saat Membeli Mobil Baru

Bagi yang pernah membeli mobil baru, ataupun pecinta otomotif pasti kenal dengan istilah inden

oleh Arief Aszhari diperbarui 29 Agu 2022, 06:07 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2022, 06:07 WIB
Sales memberikan informasi soal mobil Toyota.
Seorang sales memberikan informasi soal produk Toyota kepada konsumen. (Dok Auto2000)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang pernah membeli mobil baru, ataupun pecinta otomotif pasti kenal dengan istilah inden. Namun, tak jarang, banyak calon konsumen ataupun masyarakat yang belum mengetahui arti dari inden tersebut.

Disitat dari laman resmi Auto2000, inden sendiri memang merujuk pada proses pembelian mobil baru atau prosesnya dilakukan di diler.

Bisa diartikan, inden merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada masa tunggu. Inden merupakan hal yang wajar terjadi, bisa karena alasan teknis maupun administratif.

Sementara itu, alasan penyebab inden bisa saja karena unit mobil baru yang dipesan masih dalam proses pengiriman dari luar negeri, jika yang dipesan adalah unit kategori completly built-up (CBU). Tapi, bisa juga dikarenakan adanya proses pengiriman dari pabrik ke diler.

Selain itu, penyebab inden bisa juga dipicu oleh tingginya minat terhadap model tertentu. Hal ini sangat mudah dipahami, sebab jika permintaan sebuah produk meningkat, maka pabrikan harus menyediakan produknya dalam jumlah yang diminta dengan waktu yang dituntut secepat mungkin.

Tentu saja, jika sudah terjadi hal tersebut, bisa dengan mudah memicu terjadinya inden alias waktu tunggu yang cukup lama.

Serba-serbi Ban Serep Mobil yang Penting Diketahui

ban serep atau ban cadangan
Ilustrasi ban serep atau ban cadangan. (Mill Autoquip)

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam melakukan perawatan ban serep. Berikut tipsnya dari Auto2000:

Pertama, perhatikan kondisi karet ban. Lihat dengan teliti, apakah ada kerusakan seperti permukaan getas atau dinding ban benjol akibat terlalu lama disimpan.

Periksa tekanan udara ban serep secara berkala, sehingga saat dibutuhkan bisa langsung dipakai. Pastikan tekanan udara sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Kalau perlu, naikkan sekitar 10 psi untuk mengantisipasi ban serep kempis ketika disimpan.

Kemudian, perhatikan alur telapak ban serep. Jangan sampai terlihat aus atau ada kerusakan seperti robek.

Bersihkan kerikil atau batu yang terselip di antara telapak ban tersebut. Lalu, cuci ban serep agar terhindar dari kotoran, debu, atau potensi karat pada pelek.

Lakukan rotasi ban serep yang memiliki ukuran sama dengan lainnya agar tingkat keausan seluruh ban merata dan meminimalkan risiko ban getas.

"Jangan sepelekan ban serep atau ban cadangan meskipun jarang digunakan, AutoFamily pasti tidak mau ketika harus mengganti ban kempis ternyata ban serepnya juga kempis atau tidak layak jalan," terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000 dalam keterangan resminya.

 

Infografis Mobil Kepresidenan RI

Infografis Mobil Kepresidenan RI
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya