Bahas Finalisasi Investasi, Luhut Bakal Ketemu Tesla Pekan Depan

Tesla diajak untuk melakukan investasi untuk ekosistem mobil listrik di Indonesia. Luhut menegaskan kalau prosesnya masih terus berjalan

oleh Arief Aszhari diperbarui 04 Feb 2023, 10:04 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2023, 10:04 WIB
Elon Musk
Beberapa waktu lalu Luhut sempat mengumumkan kalau Tesla tertarik untuk investasi di Indonesia. Tapi, melansir CNN, rencana itu batal karena perusahaan mobil listrik tersebut terlalu mendikte pemerintah. (Foto: Instagram/ Luhut Binsar Pandjaitan)

Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan investasi Tesla di Indonesia masih terus berjalan. Bahkan, rencananya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan bertemu dengan Tesla untuk membicarakan proses finalisasi dari investasi tersebut.

Diketahui, Tesla diajak untuk melakukan investasi untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Luhut menegaskan kalau prosesnya masih terus berjalan.

Namun, Luhut masih enggan berbicara banyak mengenai isi dari perjanjian antara Indonesia dan pihak Tesla Inc. Dia hanya memastikan finalisasi dilakukan dalam waktu dekat.

"Tesla kita masih ada NDA, kita tidak boleh buka, tapi perjanjian berjalan," kata dia saat ditemui di kantornya Kemenko Marves, Kamis (2/2/2023).

Sebagai langkah finalisasi perjanjian itu, Luhut akan melakukan pertemuan secara online atau melalui telekonferensi. Paling lambat, pekan depan dia akan melakukan finalisasi tersebut.

"Mungkin minggu ini atau paling lambat minggu depan kami ada telekonferensi lagi mengenai final saya bilang mau dekat final daripada perjanjian kami," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.

Petinggi Tesla Sebut Pabrikan Mobil China Sebagai Pesaing Terberatnya

Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk menilai China menjadi salah satu pasar kendaraan listrik paling kompetitif di dunia. Kekuatan yang dimiliki pekerja asal Negeri Tirai Bambu ini, menjadi salah satu alasan orang terkaya nomor satu ini mengeluarkan pernyataan tersebut.

Disitat Channel News Asia, saat ditanya persaingan Tesla sendiri, Musk menjawab bahwa dirinya mengapresiasi perusahaan mobil di China, dan menjadi saingan berat perusahaan roda empat listrik asal Amerika Serikat.

Namun, Elon Musk tidak menyebut secara spesifik tentang perusahaan mobil mana yang ia rujuk.

"Mereka bekerja paling keras dan mereka bekerja paling cerdas," katanya.

"Jadi kami menduga, mungkin ada beberapa perusahaan dari China yang paling mungkin menjadi yang terbesar kedua setelah Tesla," ungkap sang miliarder.

Tesla bahkan baru-baru ini mempromosikan jabatan eksekutifnya di China yakni Tom Zhu, untuk menjalankan pabrik dan penjualan mobil mereka di Amerika dan Eropa.

"Tim kami menang di China. Dan menurut kami kami benar-benar mampu menarik talenta terbaik di China. Jadi semoga itu terus berlanjut," beber Musk.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya