Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya dari fitur saja yang membuat konsumen kepincut dengan sebuah kendaraan, tetapi tampilan serta warna yang diaplikasikan menjadi faktor penentu.
Hal ini lantaran warna yang dipilih tersebut bisa merepresentasikan diri konsumen, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penting bagi produsen sepeda motor untuk merilis warna yang eye catching.
Baca Juga
Untuk pasar skutik di Malaysia, Honda BeAT, hadir dengan suguhan warna baru yang lebih fresh. Model yang berhasil merebut hati konsumen domestik sejak 2015 silam, kini tampil lebih segar melalui skema warna baru.
Advertisement
Demi memikat hati konsumen, Boon Siew Honda (BSH) sebagai distributor resmi motor Honda di Malaysia, memberikan warna baru yakni kolaborasi kelir kuning dan hitam sehingga membuat tampilannya menjadi lebih menarik.
Adapun penyematan warna tersebut meliputi beberapa komponen, mulai dari spatbor depan, cover depan, cover atas sampai bagian sampingnya.
Meski hadir dengan skema warna baru, namun untuk beberapa fitur serta spesifikasi yang disematkan tidak berbeda dari model yang sudah ada.
Mesin satu silinder berkubikasi 110 cc injeksi (PGM-Fi) ditambah dengan teknologi eSP yang menjadi ciri khas produsen tersebut, tetap menjadi salah satu resep kenyamanan konsumen dalam berkendara.
Di Indonesia sendiri, kehadiran Honda BeAT ini menjadi salah satu tulang punggung penjualan Astra Honda Motor. Model ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 18 jutaan
Populasi Mobil Listrik Kian Bertambah, PLN Hadirkan Lebih Banyak SPKLU
Perkembangan mobil listrik di Indonesia yang kian bertambah, disambut baik oleh PT PLN (Persero) dengan menghadirkan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk memberikan kenyamanan kepada mereka yang menggunakan kendaraan listrik dalam mobilitas harian.
Untuk mengantisipasi lonjakan yang kian tumbuh tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengajak elemen masyarakat untuk ikut andil dalam perubahan tersebut.
"PLN tidak bergerak sendiri, maka dari itu kami mengajak mitra untuk bersama-sama atau berkolaborasi, jadi kita punya SPKLU dan SPBKLU dengan sistem kemitraan, tentunya PLN akan memiliki skema bisnis franchise yang menarik bagi para investor. Harapannya dengan kemitraan ini kita dapat mempercepat ekosistem EV,” ucap Darmawan.
Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak 616 SPKLU dan 1.401 SPBKLU juga 9.566 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.
“Ini juga menjadi ceruk bisnis baru. Bisnis masa depan. Kami membuka ruang kolaborasi bersama untuk bisa memperbanyak SPKLU, SPLU maupun SPBKLU di Indonesia. Kami juga memberikan banyak kemudahan pengisian daya hingga diskon tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik mobil listrik,” terangnya.
Darmawan menambahkan, PLN juga memiliki banyak insentif bagi masyarakat untuk bisa yakin beralih ke kendaraan listrik.
“Tentu saja, kepastian pasokan listrik, keandalan listrik menjadi tanggung jawab kami dan saat ini semua itu tersedia. Kami juga terus memperkuat infrastruktur pengisian daya untuk memudahkan masyarakat,” tambah Darmawan.
Advertisement