Tips Masa Inreyen Sepeda Motor, Jangan langsung Dipakai Ngebut

Pemilik sepeda motor baru wajib memahami istilah inreyen, atau waktu di mana komponen roda dua memasuki masa penyesuaian

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Jan 2024, 19:08 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 19:08 WIB
Honda
PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan skuter matik (skutik) klasik terbarunya, Honda Genio. (Arief / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik sepeda motor baru wajib memahami istilah inreyen, atau waktu di mana komponen roda dua memasuki masa penyesuaian, atau biasa disebut dengan break in. Tujuannya, agar komponen kendaraan dapat beradaptasi dan bekerja secara maksimal.

Selama masa inreyen sepeda motor, ada beberapa hal yang wajib dilakukan. Seperti disitat dari laman resmi Wahana Honda, berikut tipsnya:

1. Kecepatan Wajib Stabil

Saat masa inreyen motor atau selama 500 km pertama, pastikan menjalankan motor selalu dalam keadaan stabil.

Dalam tahap ini harus sabar ketika menarik gas, dan itupun lakukan secara perlahan agar oli bisa tersebar melalui celah atau rongga pada komponen mesin secara merata.

Jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi secara tiba-tiba, karena komponen mesin bisa lebih cepat rusak akibat gesekan antar komponen.

2. Hindari Ngerem Mendadak

Selama masa inreyen motor baru, perhatikan cara pengereman. Hindari pengereman secara mendadak. Ini perlu dilakukan demi mencegah kampas rem tidak cepat aus.

3. RPM Sesuai Standar Pabrik

Pertahankan kestabilan RPM kendaraan sesuai dengan standar yang ditentukan pabrik.

Biasanya, untuk 500 km pertama, dibatasi sebanyak 50 km/jam. Selanjutnya kendarai pada kecepatan 80 km/jam.

Ketika masa inreyen selesai, barulah bisa memacu sepeda motor pada kecepatan dan titik RPM tinggi, sesuai kebutuhan.

4. Jangan Angkat Beban Berat

Sebisa mungkin hindari membawa beban terlalu berat di jok belakang. Sebab, dengan adanya beban yang terlalu berat akan membuat komponen mesin motor bekerja lebih keras dalam masa adaptasi.

5. Teknik Penarikan Gas

Selalu jaga teknik penarikan gas. Sebaiknya, tarik gas bertahap dan pelan-pelan. Hal ini juga akan memengaruhi kinerja V-Belt yang berfungsi sebagai penggerak pada motor.

Jika jumlah waktu berkendara sudah menyentuh 1000 km, jangan lupa lakukan pengantian oli motor.

6. Service Rutin ke Bengkel Resmi

Hal yang perlu dilakukan selama masa inreyen motor yang tidak kalah penting adalah melakukan servis rutin ke bengkel resmi.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya