Mobil Dinas Pejabat Malaysia Akan Diganti Kendaraan Listrik

Nik Nizam sebut komitmen transisi energi pemerintah Malaysia dalam mengganti mobil dinas pemerintah menjadi EV juga butuh pertimbangan implikasi finansial.

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 29 Feb 2024, 08:04 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 08:04 WIB
Nik Nazmi, Menteri Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Malaysia di pembukaan Gentari EV charging hub, Bangi Golf Resort. (Paultan)
Nik Nazmi, Menteri Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Malaysia di pembukaan Gentari EV charging hub, Bangi Golf Resort. (Paultan)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu pada agenda pengajuan anggaran 2024, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim mengumumkan pemerintah federal Malaysia akan mengganti mobil dinasnya dengan kendaraan listrik.

Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Menteri Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad bahwa transisi akan dimulai tahun ini.

“Seperti yang diumumkan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim tahun lalu, armada pemerintah akan mencakup kendaraan listrik pada tahun ini," ungkap Nik Nazmi dilansir dari The Star saat peluncuran International Greentech & Eco Products Exhibition & Conference Malaysia (IGEM) 2024.

"Namun, pelaksanaannya belum bisa dilakukan sepenuhnya karena melibatkan jumlah yang sangat besar. Kita juga perlu mempertimbangkan implikasi finansialnya,” tambahnya.

Hingga saat ini, belum muncul kejelasan terkait transisi energi pemerintah Malaysia tersebut apakah hanya akan diterapkan pada mobil milik menteri saja, atau juga pada jabatan lain di bawah pemerintahan.

Media otomotif Malaysia, Paultan, berspekulasi akan beberapa kemungkinan model mobil yang akan diadopsi dalam komitmen transisi energi pemerintahan Malaysia.

Terdapat kemungkinan Tesla Model 3 dan Y akan mengaspal beserta lencana resmi pemerintah di jalanan Malaysia, mengingat Tesla adalah bagian besar dari upaya pemerintah Malaysia untuk mendorong adopsi kendaraan listrik secara luas.

Model Lain yang Dipertimbangkan

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim Menghadiri Peluncuran Maxus MIFA 9 EV MPV. (Paultan)
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim Menghadiri Peluncuran Maxus MIFA 9 EV MPV. (Paultan)

Langkah besar pemerintah Malaysia ini juga bisa membuka kemungkinan dapat sejalan dengan peluncuran kendaraan listrik dari Proton dan Perodua yang dijadwalkan akan dipasarkan pada 2025.

Namun, jika memperhatikan kecenderungan pemerintah yang hobi menggunakan kendaraan lebih besar untuk urusan kemeterian mungkin menyisihkan opsi kemungkinan penggunaan mobil-mobil tadi.

Mempertimbangkan kapasitas, bisa jadi model CKD rakitan lokal Malaysia seperti Mercedes-Benz EQS500 masuk ke dalam opsi, walau harganya memanglah terlampau mahal untuk menaruhnya di anggaran.

Untuk menukar Toyota Vellfires kesayangan para menteri, Maxus MIFA 9 bisa jadi spekulasi paling akurat.

Dengan harga kisaran Rp1,425 miliar, MPV listrik mewah ini tergolong relatif jauh di bawah EQS500, yang memiliki banderolan dua kali di atasnya.

Infografis Mobil Dinas Pimpinan KPK Jadi Sorotan

Infografis Mobil Dinas Pimpinan KPK Jadi Sorotan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mobil Dinas Pimpinan KPK Jadi Sorotan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya