Era Baru MotoGP Dimulai 2027, Ini Aturan Mainnya

MotoGP bersiap menyambut era baru karena pada musim 2027 bakal diterapkan dengan regulasi terbaru. Aturan main yang ditentukan jauh berbeda

oleh Tim Otomotif diperbarui 07 Mei 2024, 20:02 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 20:02 WIB
Foto: Ditandai Kibasan Bendera Finis Jose Mourinho, Jorge Martin Jadi yang Tercepat di MotoGP Portugal 2024
Para pembalap saat melakukan start di kelas utama MotoGP pada balapan MotoGP Portugal 2024 di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal, Minggu (24/3/2024) malam WIB. (AFP/Patricia De Melo Moreira)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang balap motor dunia, MotoGP, bersiap menyambut era baru. Pasalnya pada musim 2027 bakal diterapkan regulasi  terbaru. Aturan main yang ditentukan jauh berbeda dengan yang diterapkan sekarang ini, termasuk penurunan kapasitas mesin.

Motor MotoGP generasi terbaru diklaim lebih relevan dengan motor jalan raya dan lebih efisien. Semua untuk mendukung keberlanjutan global, dan dirancang buat menghadirkan balapan lebih baik dan banyak aksi overtake.

Mesin

Mulai 2027 kapasitas mesin dipangkas dari 1.000 cc menjadi 850 cc. Ini akan menurunkan kecepatan tertinggi, membuat balapan lebih aman, dan meningkatkan jarak tempuh. Sehingga, lebih efisien dan berkelanjutan.

Lubang silinder (bore) berkurang dari 81 mm menjadi 75 mm. Otomatis akan membatasi performa. Sehingga, motor lebih relevan dengan yang ada di jalan raya, sekaligus memastikan mesin tetap mempertahankan karakteristik yang menjadikan MotoGP tetap seru.

Bahan Bakar

Balap motor MotoGP akan menggunakan 100 persen bahan bakar ramah lingkungan mulai 2027, meningkat dari jumlah minimum 40 persen yang digunakan sejak 2024.

Sebagai bagian dari regulasi baru, kapasitas tangki bahan bakar juga menyusut dari 22 liter menjadi 20 liter. Dan pembalap diperkenankan untuk memakai 11 liter pada Sprint Race.

Aerodinamika

Aerodinamika mulai dikurangi dan dikontrol lebih ketat mulai 2027. Tujuannya buat meminimalkan dampak negatifnya. Lebar bagian atas fairing depan akan lebih sempit 50 mm dan moncong motor akan didorong ke belakang 50 mm

Sehingga mengurangi efek aero di area yang penting, di trek lurus dan area pengereman. Langkah ini akan menciptakan balapan yang lebih ketat, dengan lebih banyak aksi overtake.

Pada bagian belakang, aero di belakang pembalap akan menjadi bagian dari homologasi mulai 2027. Tim hanya diperbolehkan memperbaikinya satu kali per musim untuk mengendalikan biaya.

Perangkat Ride-Height dan Holeshot

Era regulasi 2027, semua perangkat ride-height dan holeshot akan dilarang. Aturan ini diterapkan untuk mengontrol performa dan membuat balapan lebih aman, terutama saat balapan dimulai.

Hal ini juga akan semakin mementingkan skill masing-masing pembalap, seperti halnya aero yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyalip.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Data GPS

Untuk menyamakan level persaingan, data GPS dari semua pembalap akan tersedia bagi semua tim setelah setiap sesi.

Memberikan data kepada semua kompetitor, menawarkan peluang kemajuan yang lebih baik bagi tim dan pembalap dengan performa kurang, serta dengan biaya yang terkendali.

Akses terhadap berbagai data ini diyakini bisa membantu menjadikan balapan motor lebih aman. Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan tingkat wawasan yang tersedia bagi para penggemar di seluruh dunia.

Konsesi

Sistem konsesi saat ini, yang diperkenalkan akhir musim 2023, akan terus berlanjut. Namun, seiring dengan berlakunya regulasi teknis baru pada 2027, semua pabrikan akan memulai musim di Peringkat B. 

Selanjutnya, setiap tim akan dinilai lagi pada pertengahan musim, saat musim panas 2027. Tim balap dapat berubah peringkat naik atau turun untuk memiliki akses ke lebih banyak atau lebih sedikit konsesi.

Sistem reaktif ini berarti kinerja pabrikan diperhitungkan sejak hari pertama, menjaga persaingan sedekat mungkin dengan dimulainya era baru.

Sumber: Oto.com

MotoGP 2024
Infografis MotoGP 2024. (Liputan6.com/Gotri-Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya