Liputan6.com, Jakarta - Toyota akan memperkenalkan dua atau tiga model plug-in hybrid (PHEV) baru di Cina dalam dua hingga tiga tahun depan. Kemungkinan besar, mobil ramah lingkungan asal Jepang ini akan menggunakan platform PHEV DM-i milik BYD.
Disitat dari Carnewschina, Toyota tidak akan lagi menggunakan platform THS atau Toyota Hybrid System yang mendukung model hybrid atau HEV. Sebab, model tersebut tidak termasuk kategori kendaraan listrik atau new energy vehicle (NEV) di Tiongkok, dan tidak dapat memperoleh pelat nomor hijau sehingga tidak bisa mendapatkan subsidi.
Baca Juga
Sementara itu, Toyota sebelumnya telah meluncurkan versi hybrid plug-in E+ dari Corolla, Levin, dan RAV4 di Cina tanpa banyak pencapaian yang memuaskan. Meskipun begitu, baik Toyota dan BYD belum mengkonfirmasi kabar terkait penggunaan platform PHEV ini.
Advertisement
"Namun yang pasti, jika teknologi DM-i BYD diadopsi, Toyota pasti akan melakukan pemolesan dan tuning baru dan pengalaman berkendara model akhirnya akan tetap berbeda," lapor Caijing, mengutip dari sumber Toyota.
DM sendiri adalah platform PHEV BYD yang merupakan singkatan dari DualMode yang diluncurkan pada 2008. Sasis kendaraan ini, juga akan segera mendapatkan generasi kelima yang memungkinkan sebuah model memiliki jangkauan 2.000 km berdasarkan CLTC, dan konsumsi bahan bakarnya mencapai 2,9 liter per 100 km.
Strategi Terbukti Jitu, Mobil Hybrid Bikin Toyota Untung
Toyota Motor membukukan keuntungan bersih 5 triliun yen (Rp 523 trilun) untuk tahun fiskal 2024, yang mencakup periode April 2023-Maret 2024. Ini melebihi dua kali lipat keuntungan bersih tahun lalu. Sementara laba operasionalnya mencapai 5,35 triliun yen (Rp 552 triliun).
Dengan capaian tersebut, produsen mobil terlaris di dunia ini mencatatkan rekor sebagai perusahaan Jepang pertama yang mencapai angka 5 triliun yen.
Capaian memuaskan tersebut berhasil melampaui ekspektasi pasar, meski skandal uji keselamatan pada unit mobil kompak Daihatsu telah merugikan penjualan di Jepang dan reputasi grup Toyota dalam hal kualitas dan keselamatan.
Meski pelemahan yen juga berdampak pada Toyota, di sisi lain, produsen otomotif tersebut meraup manfaat besar dari menurunnya permintaan kendaraan listrik di beberapa pasar seperti Amerika Serikat, di mana banyak pelanggan kini terpantau lebih memilih mobil hybrid, yang merupakan kekuatan tradisional Toyota.
Penjualan kendaraan Toyota dan Lexus mencatatkan 10 juta 309 ribu unit, yang merupakan peningkatan dua kali lipat sebesar 107,3 persen dari penjualan tahun fiskal sebelumnya.
Advertisement