Toyota Mulai Uji Coba Hilux Listrik di Thailand, Produksi Massal Menyusul

Toyota Motor mulai menguji truk pikap listrik Hilux di Thailand

oleh Arief Aszhari diperbarui 17 Mei 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2024, 10:15 WIB
Toyota Hilux Listrik
Konsep Toyota Hilux Revo BEV saat dipamerkan pada perayaan 60 tahun Toyota Motor Thailand 2022 lalu. (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor mulai menguji truk pikap listrik Hilux di Thailand. Rencananya, kendaraan komersial asal Jepang ini, akan mulai diproduksi massal di Negeri Gajah Putih, pada akhir 2025.

Truk pikap sendiri, menyumbang lebih dari setengah total penjualan kendaraan di Thailan. Hal ini, menjadi pasar penting bagi Toyota, yang telah dibanjiri oleh gelombang pembuat kendaraan listrik di Tiongkok, dan tempat raksasa otomotif Negeri Sakura tersebut memiliki basis manufaktur yang besar.

"Niat kami adalah memproduksi Hilux BEV di sini,” ujar Pras Ganesh, Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Asia, kepada Reuters di sela-sela KTT Future Mobility Asia.

Namun, Ganesh sendiri menolak memberikan rincian terkait harga atau jumlah produksi Hilux BEV, yang akan menjadi truk pikap listrik pertama Toyota.

Sementara itu, produsen mobil pesaing Toyota, Isuzu Motors juga berencana memproduksi truk pikap listrik D-Max di Thailand. Hal tersebut, menurut pemerintah Thailand pada Maret 2024.

Kendaraan ramah lingkungan tersebut, ditunjukan untuk pasar domestik Thailand, namun Ganesh mengatakan Isuzu juga akan mempertimbangkan untuk mengekspor Toyota Hilux listrik tersebut.

Subaru Gandeng Toyota Kembangkan 3 SUV Listrik untuk Meluncur 2026

Subaru mengkonfirmasi 3 sport utility vehicle (SUV) listrik penuhnya akan hadir pada 2026. Ketiga kendaraan listrik ini dikembangkan dengan bantuan Toyota, karena perusahaan ingin menampilkan risiko di pasar kendaraan listrik yang tidak menentu.

Disitat dari Carscoops, Subaru juga mengumumkan hasil keuangan tahunannya, dan mencatatkan peningaktan laba operasional sebesar 75 persen, dan peningkatan penjualan global sebesar 15 persen.

Solterra, yang saat ini merupakan model listrik satu-satunya yang ditawarkan Subaru hanya menyumbang 0,02 persen dari penjualan global pabrikan asal Jepang tersebut pada 2023.

Selain itu, Subaru juga berharap bahwa ingin memperluas jajaran produk listriknya dengan lebih banyak SUV dan akan membantu mencapai tujuan ambisius jangka panjangnya, yaitu 50 persen penjualan adalah kendaraan listrik.

Lebih detail, Subaru akan meluncurkan tiga SUV listrik baru pada akhir 2026, dan empat lainnya pada akhir tahun 2028. Untuk menghemat biaya penelitian dan pengembangan, tiga kendaraan listrik baru pertama akan dikembangkan oleh Toyota, seperti halnya Subaru Solterra yang merupakan kembaran dari Toyota bZ4x.

Gelombang kedua mobil listrik dapat dikembangkan sendiri oleh Subaru, meskipun hal ini bergantung pada permintaan model ramah lingkungan tersebut pada masa depan.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya