Liputan6.com, Jakarta - Media otomotif di Eropa, kini tengah membicarakan mitra Tiongkok yang membantu Renault produksi mobil listrik Twingo yang akan dijual pada 2026. Saat ini, pihak yang membantu pabrikan mobil Prancis ini memang tidak diketahui pasti, terlebih setelah berpisah dengan Volkswagen (VW).
Disitat Carnewschina, pabrikan Cina yang mungkin membantu, adalah Geely atau Dongfeng. Pengembangan Twingo baru ini sendiri, dipimpin oleh Ampere, sebuah perusahaan terpisah di dalam Renault yang didirikan pada akhir 2022 dengan tujuan merancang, merekayasa, dan memproduksi mobil listrik untuk Grup Renault.
Baca Juga
Model pertama yang dihasilkan, adalah Renault 5 EV.
Advertisement
Menariknya, pada waktu yang hampir bersamaan dengan didirikannya Ampere, Renault menandatangani proyek Horse JV dengan Geely untuk mengembangkan ICE dan powertrain hybrid. Hal ini baru-baru ini menghasilkan pendirian Horse Powertrain Limited pada 31 Mei 2024, sebagai perusahaan milik 50:50 antara kedua mitra.
Namun, ini bukan satu-satunya kerja sama kedua perusahaan. Pada 2022 Geely mengakuisisi 34 persen, saham dari apa yang sekarang dikenal sebagai Renault Korea, sebuah perusahaan yang dimulai sebagai Samsung Motors.
Perjanjian
Berdasarkan perjanjian dengan Renault terdapat kolaborasi yang didedikasikan untuk menghadirkan model Kendaraan Listrik Hibrida (HEV) dan Mesin Pembakaran Internal (ICE) yang hemat bahan bakar ke pasar Korea Selatan serta untuk penjualan ekspor. Mobil yang diproduksi Renault Korea akan menggunakan arsitektur modular kompak (CMA) Geely serta memanfaatkan powertrain hybrid Geely.
Hubungan yang ada antara kedua perusahaan mungkin merupakan bukti terkuat bahwa mitra Tiongkok dalam proyek Twingo, adalah Geely bersama dengan Ampere dan Horse yang diumumkan pada waktu yang hampir bersamaan.
Advertisement