Liputan6.com, Jakarta - Igloo, perusahaan insurtech regional resmi meluncurkan asuransi motor listrik. Produk ini dirancang untuk memberikan ketenangan dan kepercayaan diri bagi pemilik motor listrik di Indonesia.
Igloo menawarkan asuransi motor listrik dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 105.000 per tahun dan disediakan oleh Zurich Insurance. Produk ini dapat dibeli melalui situs Igloo.
"Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan listrik dan perkembangan teknologi yang memungkinkan efisiensi dan ketersediaan stasiun pengisian daya, kami percaya bahwa permintaan kendaraan listrik, khususnya motor listrik, juga akan meningkat secara signifikan," tutur Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (14/7/2024).
Advertisement
Kehadiran produk ini sekaligus mendukung ambisi Indonesia untuk menjadi Detroit Asia Tenggara dan pusat produki kendaaran listrik. Hal ini didorong pula oleh cadangan nikel yang melimpah dan iklim investasi di negara ini.
Berdasarkan catatan Asosiasi Industri Motor Indonesia, total minat pemanfaatan insentif motor listrik sebanyak 25.012 unit pada kuartal-I 2024. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai 11.532 unit pada 2023.
Peningkatan penjualan kendaraan listrik ini pun menunjukkan optimisme pelanggan industri dan ritel terhadap motor listrik sebagai pilihan mobilitas mereka.
Dijelaskan lebih lanjut, memiliki asuransi kendaraan ini memberikan perlindungan finansial yang komprehensif.
Salah satunya adalah perlindungan menyeluruh terhadap kendaraan, mulai dari kerusakaan akibat kecelakaan, kebakaran, pencurian, hingga vandalisme.
Tidak hanya itu, asuransi ini juga memberikan perlindungan terhadap risiko seperti kerusakaan akibat bencana alam, kecelakaan diri untuk pengemudi atau penumpang, hingga tanggung jawab hukum pihak ketiga.
"Penting bagi pemilik kendaraan untuk melindungi diri dari risiko finansial yang mungkin terjadi. Igloo berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk asuransi mikro terbaik untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di Indonesia," tutur Henry.
Pemerintah Indonesia Inginkan Jumlah e-Bike Meningkat hingga 4,5 Juta Unit per Tahun
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia memiliki target untuk meningkatkan jumlah e-bike di dalam negeri menjadi 4,5 juta unit per tahun. Angka tersebut setara dengan 39 persen total penjualan sepeda motor roda dua di 2035 mendatang.
Target ini didorong oleh komitmen Indonesia untuk meluaskan penggunaan e-bike secara domestik dan menjadikan negara ini sebagai pusat penjualan dan produksi komponen utama seperti baterai di kawasan Asia Tenggara.
Baru-baru ini, Kementerian Perindustrian dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menjalin kerjasama untuk mendorong pengembangan industri kendaraan listrik. Salah satunya dengan melakukan survei mengenai sepeda motor listrik di Tanah Air.
Penelitian ini dirancang untuk memahami perkiraan dan permasalahan terkait permintaan dan pasokan e-bike di Indonesia. Langkah ini sejakan dengan peta jalan industri otomotif nasional.
Kemenperin dan JICA juga menggelar Seminar Akhir berjudul Survei Pengumpulan Data tentang Promosi Industri Sepeda Motor Listrik dan Penguatan Rantai Pasokan di Indonesia pada 29 Mei lalu.
“Seminar ini bertujuan untuk membahas temuan penting dari survei yang merupakan satu kesatuan proyek yang dilaksanakan selama Mei 2023 hingga Juli 2024,” ucap Ignatius Warsito, Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri dalam Negeri, dalam keterangannya (5/6/2024).
Advertisement
Target yang Dicanangkan
Terkait target e-bike yang sudah ditetapkan, Warsito mengungkapkan upaya yang dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan.
Di antaranya rencana pembangunan 32 ribu stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga 2030 mendatang.
“Serta ada pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” ucap Warsito.
Era kendaraan listrik diyakini dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi dampak lingkungan, dan menjadikan Indonesia memiliki peran penting dalam industri e-mobility di kawasan Asia Tenggara.
“Kolaborasi antara Kemenperin dan JICA diharapkan dapat menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi di Indonesia,” tutup Warsito.