Cetak Rekor, Produksi dan Penjualan Mobil di China Tembus 31 Juta Unit

Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) mengumumkan bahwa produksi dan penjualan mobil pada 2024 di China, masing-masing tembus 31,282 juta unit dan 31,436 juta unit

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Jan 2025, 14:04 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 14:04 WIB
FOTO: Mengunjungi Pameran Otomotif Internasional Changchun China
Suasana area FAW-Volkswagen dalam Pameran Otomotif Internasional Changchun China ke-17 di Changchun, Provinsi Jilin, China timur laut, Minggu (12/7/2020). (Xinhua/Yan Linyun)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) mengumumkan bahwa produksi dan penjualan mobil pada 2024 di China, masing-masing tembus 31,282 juta unit dan 31,436 juta unit. Jumlah tersebut, meningkat 3,7 persen dan 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Disitat dari Carnewschina, secara khusus volume ekspor juga mencapai 5,8 juta unit, dan meningkat 19,3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jika dijabarkan secara detail, produksi dan penjualan kendaraan energi baru (NEV) masing-masing mencapai 12,888 juta unit dan 12,866 juta unit.

Pencapaian tersebut, meningkat 34,4 persen dan 35,5 persen dari tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat pertama di dunia selama sepuluh tahun berturut-turut.

Secara spesifik, penjualan NEV baru mencapai 40,9 persen dari total penjualan kendaraan baru di Tiongkok, meningkat 9,3 persen, dibandingkan 2023.

Sementara itu, untuk penjualan battery electric vehicle (BEV) sudah mencapai 60 persen dari total keseluruhan pasar NEV.

Jumlah tersebut, ternyata turun 10,4 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan PHEV mencapai 40 persen dari total keseluruhan pasar NEV, atau naik 10,4 persen dari tahun sebelumnya.

Pabrikan China Diprediksi Kuasai Pasar Mobil Listrik Murah di Indonesia

Pasar mobil listrik baterai (BEV) di Indonesia diprediksi akan mengalami akselerasi perkembangan signifikan pada 2025. Terutama dengan penetrasi merek-merek otomotif baru asal China.

"Faktor utama yang mendorong proyeksi ini adalah semakin kompetitifnya harga jual yang ditawarkan oleh merek-merek baru China yang bermutu tinggi, memiliki desain produk yang keren dan fitur teknologi terbaru, hal yang tidak mungkin dilakukan baik oleh produk Jepang maupun Eropa," kata pakar otomotif Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu, seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/1/2025).

Merek-merek China, yang telah melakukan investasi besar dalam riset dan pengembangan hingga meningkatkan kualitas produksi, diprediksi akan menguasai segmen entry-level dan menengah, dengan harga yang lebih bersaing dibandingkan produk Jepang maupun Eropa.

"Segmen terbesar pasar yang ada di Indonesia itu, sebagai catatan, ada di entry level, kisaran Rp 150 juta hingga Rp 500 jutaan," Yannes menambahkan.

Strategi harga agresif dari pabrikan mobil China berpotensi mendisrupsi pasar yang sebelumnya didominasi oleh merek Jepang, termasuk Eropa yang lebih fokus pada segmen premium. "Model bisnis yang telah mapan dan fokus pada segmen premium menyulitkan mereka untuk bermanuver ke segmen entry-level," jelasnya.

Infografis Journal_10 Provinsi dengan jumlah perceraian tertinggi di Indonesia pada 2021
Infografis Journal_10 Provinsi dengan jumlah perceraian tertinggi di Indonesia pada 2021 (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya