Liputan6.com, Jakarta - Toyota menjadi salah satu produsen yang cukup ambisius untuk pengembangan teknologi hidrogen. Salah satunya, adalah dengan memperkenalkan model Mirai di Tanah Air beberapa waktu lalu.
Bahkan, raksasa otomotif asal Jepang ini, baru saja meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen atau Hydrogen Refueling Stasion (HRS), di pabrik xEV Center Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang Plant 3, Karawang, Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, dengan sudah mulai membangun eksositem mobil bertenaga hidrogen ini, kapan Toyota bisa meluncurkan dan memproduksi mobil hidrogen di Indonesia?
Advertisement
Dijelaskan Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto, memang saat ini sudah diperkenalkan Toyota Mirai generasi satu dan dua di Tanah Air. Namun, masih diperlukan proses evaluasi terlebih dahulu, sebelum akhirnya bisa diluncurkan di Indonesia.
"Kita perlu untuk studi dahulu. Kita sedang pikirkan untuk konversi truk juga, karena paling cocok untuk truk," jelas Nandi, saat ditemui di peresmian stasiun pengisian hidrogen di Karawang, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025).
Lanjut Nandi, untuk target bisa meluncurkan mobil hidrogen di Indonesia, memang jika melihat pengalaman di beberapa negara, butuh lima hingga enam tahun untuk melakukan studi.
"Mudah-mudahan nanti, infrastruktur sudah lengkap, mungkin beberapa area dulu karena tidak mungkin seluruh area dalam suatu range. 2030 mudah-mudah bisa kita lakukan," tegas Nandi.
Sementara itu, saat ini pemerintah fokus untuk memaksimalkan penggunaan sumber energi baru terbarukan yang bebas karbon.
Kehadiran stasiun pengisian hidrogen Toyota di kawasan industri ini, bertujuan untuk mendukung pengembangan industri otomotif dan non-otomotif berbasis hidrogen.
Fasilitas HRS Toyota
Fasilitas HRS memperkuat kontribusi positif dari strategi multi-pathway yaitu sinergi dari beragam teknologi kendaraan rendah emisi dan kendaraan elektrifikasi dengan pemanfaatan energi rendah emisi di era netralitas karbon.
Toyota Indonesia menghadirkan berbagai kendaraan berteknologi tinggi emisi rendah, mulai dari kendaraan ICE & LCGC yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, hingga mesin fleksibel (bio-diesel, bio-ethanol), kendaraan konversi, dan kendaraan elektrifikasi penuh, termasuk HEV, PHEV, BEV, dan FCEV sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi.
HRS Toyota Indonesia akan berperan dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau, sesuai dengan arahan Indonesia menuju transisi energi pada 2030.
Fasilitas ini tidak hanya fokus pada pengembangan energi terbarukan, tetapi juga memperhatikan ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
sementara itu, fasilitas HRS ini memiliki dua tipe sistem tekanan, yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC (Fuel Cell).
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)