51 TPS di Yalimo Papua Gelar Pilkada Susulan 16 Desember

Rekomendasi ini dikeluaran oleh Panwaslu setempat setelah adanya dugaan perampasan surat suara di distrik tersebut.

oleh Katharina Janur diperbarui 15 Des 2015, 06:44 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 06:44 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 51 tempat pemungutan suara (TPS) di Distrik Apalapsili, Kabupaten Yalimo, Papua baru akan melakukan Pilkada Serentak susulan pada 16 Desember 2015 mendatang.

Rekomendasi ini dikeluarkan oleh Panwaslu setempat setelah adanya dugaan perampasan surat suara di distrik tersebut oleh massa dari pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 1, yakni Marthen Luther Walilo-Adolop Beay.

Komisioner KPU Papua yang juga koordinator wilayah Kabupaten Yalimo, Betty Wanane mengatakan, ada 5 kebijakan yang dikeluarkan untuk menanggulangi kejadian itu. Yakni membatalkan logistik pada 8 Desember 2015, lalu mencetak ulang logistik pilkada.

Kemudian budget untuk logistik ini akan diambil dari hibah daerah dan pada 16 Desember 2015 harus dilakukan pilkada serentak susulan. Serta menjerat 16 orang yang diduga melakukan perampasan surat suara dengan tindak pidana pemilu.

"Warga di Apalapsili juga bersepakat bahwa paling lama penghitungan suara di distrik ini dilakukan pada 17 Desember bersama dengan 4 distrik lainnya di kabupaten itu, sehingga tanggal 18 Desember kepada pasangan calon yang ingin mengajukan gugatan atas putusan KPU tidak terhalang," jelas Betty di Jayapura, Papua pada Senin malam 14 Desember 2015.

Saat ini, menurut Betty, logistik untuk Pilkada Serentak susulan telah tiba di Wamena. Kapolres Jayawijaya bersama Panwaslu setempat telah mengawal logistik itu hingga ke Yalimo. Pelipatan surat suara di gudang KPU juga sudah dilakukan.

Tercatat sebanyak 10.870-an surat suara  dibawa dengan dua maskapai penerbangan Susi Air yang selanjutnya akan dilakukan pencoblosan di Apalapsili.

"Ada indikasi juga bahwa pasangan calon nomor urut 1 dan tim suksesnya telah melakukan intimidasi kepada 2 orang staf sekretariatan KPU yang ditugaskan memantau di Yalimo, lalu pasangan itu juga mengecohkan kedua staf KPU itu bahwa di salah satu TPS di Elelim untuk dilakukan pencoblosan," tutur dia.

"Tetapi usut punya usut bahwa TPS itu adalah sekretariatan tim sukses nomor urut 1 yang disulap seolah-olah seperti TPS," sambung Betty.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya