Usai Berkoalisi Jelang Pilkada DKI, PDIP Ubah Haluan?

Jelang Pilkada DKI Jakarta 2017, apa saja bisa terjadi. Termasuk berubah sikap soal koalisi dan calon kepala daerah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Agu 2016, 15:19 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2016, 15:19 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - PDIP telah bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan bisa saja pergerakan partainya berubah.

Termasuk, kata dia, mengusung calon petahana, Ahok. Apalagi PDIP bisa mengusung cagub dan cawagub sendiri dalam Pilkada Serentak 2017 tanpa bantuan partai lain.

"Semua masih terbuka kemungkinan bahwa ada kemungkinan PDIP usung sendiri, ada kemungkinan koalisi dengan tujuh partai, ada kemungkinan gabung dengan Ahok juga ada," ungkap Gembong di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Namun, kata dia, peluang Ahok semakin tipis jelang pilkada Februari 2017. Terlebih, Ahok enggan mengikuti mekanisme internal partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Ahok harus mengikuti mekanisme yang ditetapkan partai. Sampai hari ini yang bersangkutan belum menetapkan itu, kan enggak mungkin dipilih partai," ujar Gembong.

Ia menegaskan, semua mekanisme yang ada di PDIP harus dipatuhi dan diikuti oleh internal dan eksternal partai, tidak peduli siapa pun itu. Gembong pun menilai elektabilitas bukanlah suatu alat ukur untuk menentukan siapa yang akan diusung oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.

"Masih banyak variabel. Kepemimpinan menjadi hal yang penting," Gembong menutup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya