Belum Deklarasi, Mardani Mulai Gerilya ke Warga Jakarta

Mardani membagi-bagikan nomor teleponnya kepada warga Jakarta.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Sep 2016, 06:44 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 06:44 WIB
Bakal Cawagub DKI Jakarta Mardani Ali Sera mulai gerilya datangi warga Jakarta
Bakal Cawagub DKI Jakarta Mardani Ali Sera mulai gerilya datangi warga Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Meski belum resmi dideklarasikan oleh Koalisi Kekeluargaan sebagai calon wakil gubernur, namun Politikus PKS Mardani Ali Sera mulai bergerilya mendatangi warga Jakarta.

Pertama, saat Hari Raya Idul Adha Senin kemarin, Mardani mensosialisasikan diri sebagai cawagub di Kantor DPD PKS, Jakarta Utara. Di sana, dia mengatakan, seorang pemimpin merupakan pelayan bagi masyarakat, dan seorang pelayan harus mengutamakan transparansi atau keterbukaan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Mardani membagi-bagikan nomor teleponnya kepada warga Jakarta. Dia mengatakan, hal itu sebagai langkah awal dalam menerapkan tranparansi agar masyarakat dapat berkomunikasi dan memberikan aspirasi.

"Silakan catat nomor saya, saya ingin menjadi orang yang terbuka," tegas Mardani di Jakarta, Senin 12 September 2016.

Setelah mensosialisasikan diri di DPD PKS, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Mardani kemudian ke perkampungan nelayan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di sana, dia melakukan tebar hewan kurban dengan menyumbang satu ekor sapi dan beberapa kambing untuk para nelayan.

"Ada banyak hal yang saya pelajari soal kehidupan nelayan di sini. Tapi yang utama, kalau kita mau tahu, calon pemimpin harusnya berinteraksi langsung dengan masyarakat," jelas Mardani.

Mardani menambahkan, ada tiga hal dasar yang harus dipenuhi pemerintah kepada masyarakat pada umumnya, yakni sandang, pangan dan papan.

Dalam pandangannya, nelayan Muara Angke sangat membutuhkan jaringan air bersih karena mahalnya air serta kejelasan status tempat tinggal yang mereka tinggali.

"Karena ini adalah wilayah reklamasi, maka tanah di sini statusnya tidak jelas. Hak milik kah, atau hak guna bangunan kah? Kalau tidak diperjelas, masa depan mereka tidak jelas," ujar dia.

"Sangat mudah, jika nanti ini sudah bagus, tiba-tiba datang orang serakah yang menguasai lahan, semua bisa digusur seperti sebelum-sebelumnya. Apa yang sudah dibangun bertahun-tahun akan hilang," lanjut Mardani.

Mardani menjanjikan akan terus belajar memahami setiap detil persoalan masyarakat, meskipun dirinya belum mau menjelaskan perihal rencana ke depan pencalonan dirinya sebagai cawagub PKS mendampingi Sandiaga Uno.

"Jika ditanya apa ke depannya, saya belum berani. Tetapi saya ingin belajar, mengetahui dan mendengar," kata Mardani.

Bikin Retak?

Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk tujuh partai, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PDI Perjuangan (PDIP), perlahan-lahan menunjukkan keretakan. Salah satu indikasinya adalah deklarasi Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera.

Terkait hal itu, Mardani yang merupakan kader PKS, mengatakan pihaknya akan terus melakukan komunikasi politik. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang salah paham.

"Kami memang akan terus berkomunikasi dengan partai-partai lain," ucap Mardani.

Menurut Mardani, terpilihnya dia mendampingi Sandiaga, bukanlah keputusan sepihak. Melainkan keputusan dari Petinggi PKS dan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra.

"Dengan Gerindra sudah bertemu Prabowo Selasa lalu, pimpinan PKS bertemu pimpinan Gerindra beserta Sandiaga Uno juga. Keputusannya jelas Sandi dan Mardani adalah usungan Gerindra dan PKS," tandas Mardani.

Dia pun berkeyakinan, suasana penolakan dirinya di koalisi kekeluargaan akan cair. "Insya Allah kalau hati lapang dan niatnya baik semua akan kembali sejuk," tutup Mardani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya