Wakapolri: Jangan Ada Lagi Bentrok TNI-Polisi Saat Pilkada 2017

Wakapolri meminta Brimob menjaga hubungan baik dengan institusi lain seperti TNI selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Okt 2016, 08:53 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 08:53 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 semakin dekat. Persiapan terus dilakukan oleh sejumlah satuan di kepolisian, termasuk jajaran Brimob.

Wakapolri Komjen Syafruddin meminta Brimob tetap menjaga netralitas. Dia juga meminta peningkatan kemampuan fisik, kemampuan teknologi, dan meningkatkan kemampuan intelijen. Serta menjaga soliditas satuan maupun antarsatuan dan institusi lain.

"Jangan ada lagi bentrok dan selisih paham denganTNI misalnya. Apabila negara dan bangsa kita solid maka akan menjadi kuat dan disegani bangsa lain," kata Syafruddin ketika meninjau pasukan Bribom di Marka Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa 18 Oktober 2016.

Ketika di Mako Brimob, Syafruddin bertatap muka dengan anggota Korps Brimob dan penyematan warga kehormatan Gegana serta Pelopor. Kemudian, dia menceritakan sejarah Brimob yang dulunya bernama Mobrig dan sempat beberapa kali berganti nama.

"Namun jati dirinya tidak pernah berganti‎, yaitu polisi berjuang. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, pasukan yang tersolid saat itu yang dimiliki bangsa Indonesia adalah Brimob yang dipimpin oleh M Yasin," ujar Syafruddin.

Menurut dia, ‎kondisi keamanan global regional dirasakan kurang kondusif, seperti fenomena Arab Spring dan konflik Laut China Selatan yang perlu dicermati karena ini adalah bagian dari kawasan itu. Dia juga menekankan terkait kerawanan situasi di sejumlah daerah menjelang pilkada serentak.

"Situasi ini akan berimplikasi terhadap situasi aspek keamanan di Indonesia," tandas Syafruddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya