Inayah: Budget Yenny Wahid Maju Pilkada Jatim Cuma Sampai Camat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menepis bahwa teater kebangsaan tersebut ada sindiran untuk hal tertentu atau siapa pun.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jan 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2018, 11:40 WIB
[Bintang] Yenni Wahid dan Puteri Muslimah Indonesia 2017
Dalam ajang pencarian bakat Puteri Muslimah Indonesia 2017, nama Yenny Wahid didapuk menjadi salah satu juri di dalamnya. Tidak hanya sekedar memberi penilaian, Yenny pun ternyata memiliki harapan tersendiri. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Yenny Wahid sempat digadang-gadang akan berkontestasi dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Partai besutan Prabowo, Gerindra, punya rencana untuk menggandeng putri Gus Dur itu bersaing dengan Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa.

Adik Yenny Wahid yang juga putri bungsu Gus Dur, Inayah mengungkap alasan kakaknya itu tidak maju di perebutan kursi Jatim 1.

"Bukan, enggak jadi. Budget-nya cuma sampai camat," ujar Nay, sapaan Inayah, dalam lakon "Satyam Eva Jayate", di Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa 24 Januari 2018.

Jawaban itu tentunya guyonan di atas panggung perayaan ulang tahun Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Nay yang berperan menjadi seorang putri ditanya oleh Trio Gam Gareng Rakasiwi mengenai nasib kakaknya yang dikabarkan maju Pilkada Jatim.

Gareng lantas menanyakan soal dana tersebut dalam Pilkada Jatim. Dia merasa heran dengan jawaban yang disampaikan Nay.

"Emang pakai begituan ya?" tanya Gareng.

Lantas dengan singkat, Nay pun menjawab. "Iya ada," Nay menjawab.

Sementara itu, di tempat yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menepis bahwa teater kebangsaan tersebut ada sindiran untuk hal tertentu, atau siapa pun.

"Enggak ada. Itu kan kegembiraan. Sejak awal Samuel Wattimena sebagai panitia ketemu Butet menyampaikan pesan yang penting ini tampilkan kegembiraan. Enggak ada sindiran-sindiran kepada siapa pun, dan jangan ada yang merasa tersindir juga, karena ini murni sebuah pernyataan syukur, dan respect terhadap kebudayaan kita," tandas Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ultah ke-17

Indonesia - Amerika Bahas Isu Agama Minoritas dan Mayoritas di Forum Terbuka
Yenny Wahid memberi pemaparan saat menjadi pembicara diskusi pada Forum terbuka di Jakarta, Senin (31/7). Forum tersebut membahas hubungan antara agama minoritas, mayoritas di Indonesia dan Amerika Serikat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya yang ke-71. Namun, dia menyebut perayaan ini untuk merayakan hari lahirnya yang ke-17.

Megawati mengatakan ulang tahun ke-17 hanya terulang sekali, yakni saat HUT ke-71. Setelah itu, tak akan ada lagi.

"Anak saya yang bungsu yang kebetulan menjadi Menko PMK Mbak Puan, bilang sudahlah enggak usah, Mah. Ini kan tahun politik. Tapi saya lalu bilang, lho kalau 17 lagi itu kan, itu tidak akan ada lagi. Saya kan 17 lagi ini. Ya udah kalau begitu, Mbak Puan bilang, ya bolehlah," ucap Megawati di auditorium Teater Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Oleh karena itu, dia mengajak undangan untuk merayakan keriaan ulang tahunnya. "Maka hari ini kita bersama merayakan hari ulang tahun yang ke-17 lagi," tutur Megawati.

Pada acara tersebut turut hadir Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang ditemani sang istri Mufida Kalla. Selain itu, Kepala BIN Budi Gunawan hadir bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alasan Sebenarnya

Tokoh nasional hadiri Sidang Tahunan MPR
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menghadiri acara sidang tahunan MPR 2017 di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tahunan ini dihadiri para menteri kabinet kerja, anggota DPR dan pejabat negara lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengungkapkan alasan sebenarnya ia menolak dicalonkan sebagai gubernur di Pilkada Jawa Timur oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Inilah alasan sesungguhnya kenapa saya tidak bisa menerima lamaran mas @prabowo untuk maju dalam #pilkadajatim2018," tulis Yenny Wahid dalam akun Instagram-nya yang diunggah pada 4 Januari 2018.

Dalam akun Instagram itu, Yenny tengah memeluk putrinya. Yenny melanjutkan, jika dia maju pilkada dan menjalani masa kampanye, waktu untuk anak-anaknya akan tersita.

"Padahal anak-anak saya saat ini sedang dalam masa golden years, butuh interaksi intens dengan orangtua agar bisa kami bekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkannya untuk menjalani hidupnya kelak," tulis Yenny.

Ke depan, kata Yenny, masih ada momen politik yang bakal hadir. "Namun momen dengan orang-orang tercinta sulit untuk bisa terulang kembali," tulis Yenny lagi.

Yenny Wahid menyatakan dirinya tidak pernah menolak tawaran Partai Gerindra untuk jadi calon gubernur di Pilkada Jawa Timur. Namun, dia mengaku tidak mendapat restu para sesepuh NU.

"Kami meyakini tugas sejarah dari keluarga Gus Dur adalah untuk menyatukan umat, terutama umat NU yang punya potensi akan terpolarisasi dengan adanya Pilkada 2018," kata Yenny di Wahid Institute, Jakarta, Kamis (4/1/2017).

Putri kedua Gus Dur itu menceritakan kronologi pendekatan Gerindra saat meminangnya untuk maju di Pilkada Jatim.

Beberapa hari sebelum tahun baru 2018, Prabowo mengajak bertemu. Yenny Wahid pun datang ditemani bapak mertua.

"Beliau menawarkan agar bisa ikut menjadi calon Gerindra menjadi cagub Jatim. Tentunya dalam tradisi kami semua, hal yang masuk harus kita proses secara akal, rasional, dan secara spiritual," jelas Yenny Wahid.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya