Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romi menyebut tim khusus penjaringan calon wakil presiden (cawapres) Jokowi hanya informal.
Romi mengaku tidak heran bila nantinya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sebagai pimpinan tim khusus tersebut. Dia beralasan Pratikno bukanlah orang kemarin yang dekat dengan Jokowi.
Pratikno, menurut Romi, merupakan orang dekat Jokowi. Bahkan Pratikno juga tim Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Advertisement
"Pak Pratikno juga akademisi dan posisi Mensesneg memungkinkan ketemu banyak kalangan dan beliau seseorang yang sehari-hari ada di sekitar presiden," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 13 Maret 2018.
Karena hal itu, dia menyebut hal itu sebagai sesuatu yang wajar bila Jokowi memilih Pratikno sebagai teman diskusi untuk mencari sosok yang tepat untuk mendampinginya di Pilpres 2019.
Rommy menambahkan, nantinya, Jokowi lah yang akan menentukan siapa sosok yang tepat untuknya.Â
"Pada akhirnya yang menentukan Pak Jokowi, ketika semua parpol itu memberikan nama yang berbeda," jelas Romi.
PDIP Tak Masalah
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyatakan, belum mengetahui soal Pratikno menjadi ketua tim khusus Jokowi dalam penjaringan calon wakil presiden.
Kendati begitu, Hendrawan menyatakan tidak mempermasalahkan bila Pratikno menjabat sebagai pimpinan tim khusus itu.
"Saya belum tahu, tapi kalau pun betul tak ada masalah," kata Hendrawan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin 12 Maret 2018.
Tak hanya itu, Hendrawan juga menyebut tim khusus itu nantinya dapat berkoordinasi dengan tim partai pengusung. Saat ini Jokowi telah diusung sebanyak lima partai politik (parpol) yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Nasdem.
"Pak Jokowi punya tim, parpol-parpol juga punya tim. Nanti tinggal koordinasi antartim saja," papar dia.
Advertisement