KPU Bali Sasar Pemilih Pemula Sosialisasikan Pilkada 2018

KPU Bali sosialisasi Pilkada kepada para pemilih pemula dari kelompok siswa SMA/SMK.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 14 Jun 2018, 10:49 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 10:49 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Denpasar - Komisi Pemilihan Umum atau KPU Bali menyosialisasikan sejumlah hal terkait Pilkada 2018 dan pentingnya pemilu kepada para pemilih pemula di Kota Denpasar.

"Kami sangat senang ternyata siswa-siswi sangat antusias mengikuti sosialisasi. Bahkan menyatakan sanggup menjadi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2019," ujar anggota KPU Bali Ni Wayan Widhiastini, seperti dikutip dari Antara, Kamis (14/6/2018).

Dia menambahkan, untuk sosialisasi kepada para pemilih pemula dari kelompok siswa SMA/SMK, selama ini memang lebih banyak ditangani oleh KPU kabupaten/kota. Sedangkan pihaknya, kata Widhiastini, menyasar para mahasiswa.

"Namun SMK Penerbangan Cakra Nusantara hari ini mendapat sosialisasi dari KPU Bali karena kami lihat sekolah ini ada kekhususan, mereka memiliki keahlian terkait dengan ilmu penerbangan," ucapnya didampingi anggota KPU Bali Ni Putu Ayu Winariati.

Tahun-tahun sebelumnya, lanjut dia, SMK Penerbangan Cakra juga telah terlibat dalam kegiatan sosialisasi kepemiluan.

Para siswa, kata Widhiastini, dalam kesempatan itu tak hanya diberikan informasi terkait Pilkada 2018, tetapi juga dikenalkan betapa pentingnya kesadaran untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan.

"Pemimpin Bali itu perwujudan eksekutif, yang mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Pemilu juga satu-satunya cara bersifat konstitusional untuk proses pergantian kepemimpinan," ucap Widhiastini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Sosialisasi Meriah

ilustrasi Pilkada serentak
ilustrasi Pilkada serentak

Sosialisasi semakin meriah karena diisi sejumlah permainan dan juga simulasi acara pencoblosan di tempat pemungutan suara yang diperankan oleh para siswa.

"Sempat juga ada pernyataan polos dari siswa yang mengaku baru mengetahui untuk pencoblosan harus memakai paku, yang dikira sebelumnya menggunakan jari," kata Widhiastini.

Pertanyaan seperti itu, kata dia, harus dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Terkait sosialisasi Pilkada Bali, menurut Widhiastini, sebelumnya juga telah menyasar kalangan Badan Eksekutif Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, kalangan organisasi perempuan, tokoh-tokoh agama, hingga penyandang disabilitas.

Pemilih pemula pada Pilkada 2018, mencapai sekitar 25-30 persen dari total pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Bali yakni 2.982.201 pemilih.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya