Sandiaga Uno atau Agus Yudhoyono, Mana Pilihan Prabowo?

Prabowo Subianto menyatakan telah melirik sosok calon wakil presiden dari kalangan muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2018, 07:29 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2018, 07:29 WIB
Resmikan Sekretariat Bersama, Sandiaga Uno Potong Tumpeng Dihadapan Ketum Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi sambutan saat peresmian sekretariat bersama Partai Gerindra - PKS dan PAN di Jakarta, Jumat (27/4). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan telah melirik sosok calon wakil presiden dari kalangan muda. Prabowo mengaku tengah mempertimbangkan beberapa nama, diantaranya Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Saya mengatakan kita pun melirik saudara AHY," kata Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat 6 Juli 2018.

Prabowo mengatakan, dirinya memilih kaum muda untuk digandeng di Pilpres 2019 lantaran banyak pemilih yang usianya di bawah 45 tahun.

"Masalahnya adalah bahwa bagian daripara pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali. Jadi kalau antara pemilih dan calon di atas itu hubungan emosionalnya terlalu jauh, ini tidak baik juga," ujarnya.

Dengan menggandeng cawapres dari generasi muda, dia berharap bisa menarik suara pemilih muda. Alasan lainnya, Prabowo ingin ada keterwakilan anak-anak muda dalam kepemimpinan nasional.

"Sehingga ada terwakili semangat generasi muda karena Indonesia ini milik anak-anak muda, kami ya harus menyiapkan. Kenapa kami masih di panggung. Karena kami tak rela melihat negara ini seperti ini," ungkapnya.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengaku ingin membuka jalan bagi generasi muda untuk turut serta membangun bangsa dan negara Indonesia. Sehingga sosok cawapres dari generasi muda akan dipertimbangkan.

"Jadi kami ingin membantu menata membuka jalan bagi anak-anak muda. Kami tidak mau mewariskan kondisi dimana bangsa Indonesia tidak berdaulat. Saya menilai mungkin banyak orang tidak suka," ujar Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus ini menyinggung lagi soal Indonesia yang kehilangan kedaulatan, terutama di bidang ekonomi. Baginya, kemerdekaan Indonesia sia-sia jika rakyat miskin dan aset negara dikuasai asing.

"Tanpa kedaulatan ekonomi tidak ada gunanya kemerdekaan. Kalau rakyat kita miskin, semua aset dikuasai orang asing, tidak ada gunanya kita merdeka. Jadi ini yang kita ingin adakan perubahan, ini ya ditangkap semua kandidat kita dimana-mana," ucap Prabowo.

 

Usulan Demokrat

Partai Demokrat mewacanakan duet Prabowo-AHY di Pilpres 2019. Wacana duet Prabowo-AHY muncul usai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat menemui Prabowo di rumahnya, Kamis 5 Juli 2018 malam.

Prabowo sendiri membuka peluang untuk duet dengan AHY. Namun, lanjut dia, wacana tersebut harus dibahas bersama 2 calon mitra koalisi Gerindra, yaitu PKS dan PAN.

"Saya sampaikan ke Pak Syarief Hasan kita tidak ada masalah kita welcome. Tapi saya ingin, karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti kita harus perlu ada konsensus karena kita ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," tandas Prabowo.

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya