Respons Demokrat soal PA 212 Larang AHY Jadi Cawapres Prabowo

Demokrat jmengaku tak terganggu dengan adanya usulan itjimak ulama yang mengusulkan ustad Abdul Somad dan Salim Segaf Aljufri.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2018, 18:08 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 18:08 WIB
Usai Jenguk SBY, Prabowo Diantar AHY dan Ibas
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi keterangan usai menjenguk Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD, Jakarta, Rabu (18/7). SBY dirawat karena kelelahan. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) mempersilakan Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Keumatan yang mengusung Prabowo Subianto asal Demokrat tidak menyodorkan kadernya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo.

Menanggapi itu, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan menghormati hal tersebut. Demokrat menyerahkan sepenuhnya ke Prabowo untuk memilih calon pendampingnya di Pilpres 2019.

"Kita menghormati semua pikiran dan pandangan ini sangat demokratis, tapi kita juga percaya betul dan karena itu sikap demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada capres prabowo. Jadi biarkan dia yang mengambil keputusan," katanya saat ditemui di Cafe Mandailing, kawasan Jakarta Selatan, Minggu (5/8/2018).

Demokrat juga tak terganggu dengan adanya usulan itjima ulama yang mengusulkan ustad Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres Prabowo.

"Bagaimana mungkin mengganggu, karena itu keputusan ada di tangan Pak Prabowo," ujar Hinca.

Adapun nama cawapres Prabowo yang disebut-sebut ialah Ustadz Abdul Somad, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Demokrat pun tak mengintervensi Prabowo untuk meminang AHY.

"Yang paling tahu Pak Prabowo paling tidak kalau Anda tanyakan di Demokrat atau nama-nama yang sudah beredar itu biarkanlah Pak Prabowo yang mengambil sikap dan keputusannya," tandas Hinca.

Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin sebelumnya mempersilakan Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Keumatan yakni Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Berkarya yang mengusung calon presiden 2019 Prabowo Subianto. Namun PA 212 memberi syarat mereka tak boleh mengajukan AHY sebagai cawapres Prabowo.

"Bergabung, tapi dengan catatan tidak mengubah hasil Ijtima Ulama. Dikarenakan juga AHY posisinya sama dengan Prabowo Subianto, sama-sama berlatar belakang militer dan memang elektabilitas AHY pun tak bisa membantu," ucap Novel.

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya