Liputan6.com, Jakarta - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bakal membuat uang khusus tunanetra atau Braille.
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo, menyebut dibuatnya uang Braille itu guna menghindari penipuan bagi penyandang tunanetra.
"Kami dapat aspirasi dari tunanetra, ada banyak yang bekerja jadi tukang pijit di panti pijit dan sering kawan-kawan kita tunanetra mereka ditipu oleh pelanggannya," kata Hashim usai peluncuran buku Paradoks Indonesia Versi Braille di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
Advertisement
"Mestinya dikasih 50 ribu ini malah dikasih 500 atau 5 ribu rupiah atau malah pakai uang palsu. Uang palsu yang bisa melihat juga bisa tertipu malahan. Itu salah satu komitmen kita untuk mata uang Braille," dia menambahkan.
Prabowo-Sandi juga berjanji bakal memberikan beasiswa pagi kaum disabilitas. Menurut adik Prabowo itu, para penyandang disabilitas adalah aset yang bisa mengabdi untuk bangsa dan negara.
"Itu komitmen kami juga," kata Hashim.
Di kesempatan sama, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta, Eka Setiawan mengapresiasi jika Prabowo-Sandi meluncurkan uang Braille.
"Apapun itu bentuknya saya yakin tadi Pak Hashim komitmen membentuk komite nasional disabilitas nanti bekerja dengan pemerintah di mana disabilitas bisa terpenuhi hak hidupnya," ujar Eka.
'Paradoks Indonesia' Versi Braille
Buku Paradoks Indonesia karya capres nomor urut 02 Prabowo Subianto diluncurkan dalam versi Braille. Hashim mengatakan, buku ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Prabowo Subianto untuk membantu melayani dan mengabdi kepada kaum disabilitas termasuk tuna netra di Indonesia.
Dia bercerita, sejak lama Prabowo mendengar aspirasi dan keluhan dari kaum tuna netra. Dia pun memasukkan RUU disabilitas ke program legislasi nasional pada tahun 2016 silam.
"Saya mengampanyekan komitmen janji dari Prabowo Subianto agar RUU disabilitas itu nanti terwujud dan saya dengan bangga saya sampaikan pada bulan april 2016 RUU tersebut diundangkan," kata Hashim.
Sayangnya saat UU tersebut sudah diterbitkan tidak ada PP petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah. Hashim berjanji jika Prabowo-Sandi berhasil lolos di eksekutif pihaknya segera menerbitkan PP disabilitas.
"Saya bisa berjanji dan berkomitmen PP juklak dan juknis agar terlaksana, dalam waktu singkat, tidak perlu embel embel, dan itu aspirasi dari kaun disabilitas dan tuna netra terpenuhi," ujarnya.
"Karena kami memandang kaum disabilitas adalah aset bangsa, aset bangsa bukan untuk dikasihani, aset bangsa yang disegani, dihormati, dihanggakn sebagai aset bangsa," tutur Hashim.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement