Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menduga, teror terhadap pemilu sudah terjadi. Hal itu terlihat dari munculnya hoaks yang menyebutkan adanya surat suara capres yang sudah tercoblos di dalam tujuh truk kontainer.
"Beredarnya kabar hoaks atau kabar bohong yang menyebutkan ada tujuh kontainer surat suara yang tercoblos, patut diduga sebagai teror untuk pemilu. Polisi harus segera bertindak untuk mengungkap apakah ada niatan untuk mengacaukan ataupun menggagalkan pemilu di balik menyebarnya informasi sesat tersebut," ucap pria yang karib disapa Awiek ini kepada Liputan6.com, Kamis (3/1/2019).
Dia menegaskan, pihak-pihak yang turut menyebarkan informasi bohong tersebut, harus segera diperiksa polisi. Pasalnya, membuat kepanikan dan bisa menimbulkan kegaduhan.
Advertisement
"Beredarnya informasi sesat tersebut telah membuat kepanikan baru, bahkan berpotensi menyebabkan kegaduhan. Terbukti KPU-Bawaslu pun malam-malam harus terjun ke lapangan dan ini menguras tenaga dan pikiran," jelas Awiek.
Ia pun mengajak para elite politik tidak terus menabuh gendang kebohongan. Sebab di era media sosial sekarang, hoaks sangat mudah tersebarnya.
"Kepada elite politik negeri ini janganlah ikutan menabuh gendang kebohongan. Di era medsos sekarang ini sangat mudah informasi bohong tersebut menyebar dan semakin tak bisa dipertanggungjawabkan," Awiek memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berita Bohong
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Bawaslu serta pihak lainnya melakukan pengecekan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang disebutkan ada tujuh truk kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos. Usai mengecek, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar.
"Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ucap Arief.
Dia menegaskan, pihak yang menyampaikan tersebut atau menyebarluaskan harus segera ditangkap pihak keamanan.
"Orang-orang jahat yang menganggu, mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu harus ditangkap. Pelakunya (harus segera ditangkap)," ungkap Arief.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan, pihak yang memiliki otoritas terhadap kontainer yang ada sudah memastikan kabar tersebut tidak benar adanya.
"Memastikan itu berita bohong. Harus kita lawan dan klarifikasi kebenarannya," jelas Afifuddin.
Dia mengatakan, pihaknya juga langsung melaporkan kabar ini ke Cyber Crime Mabes Polri.
"Kita sudah laporkan ke Cyber Crime Mabes Polri," pungkasnya.
Advertisement